Kemendag Masih Punya Utang Stok MinyaKita ke Masyarakat, Ini Biang Keroknya
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim penjualan produk minyak goreng MinyaKita terlalu sukses di pasaran. Padahal, produk MinyaKita sudah tidak tersedia lagi di pasar modern seperti supermarket atau market place.
"MinyaKita ini terlalu sukses. Orang mau membeli MinyaKita, sehingga (konsumen) yang premium pindah ke MinyaKita. Itu tentu tidak adil kan," ujar Mendag di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/3).
Pria yang akrab disapa Zulhas ini pun tak menampik produk minyak goreng subsidi tersebut kini semakin langka. Oleh karenanya, pemerintah menaikkan stok di pasaran 50 persen, dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana kentang goreng dijual? Coba ingat kembali ketika kamu membeli kentang goreng di café maupun restoran cepat saji yang menyuguhkan kentang goreng renyah namun masih terasa kentangnya dibandingkan kentang goreng hasil gorengan sendiri, biasanya akan cukup berbeda.
-
Kenapa mi ayam Pak Suud laris? Banyak pelanggan yang terkesan dengan cita rasa mi ayam buatan Suud. Ini karena teksturnya sangat lembut dengan cita rasa gurih saat disantap.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
"Jatah sebelumnya kan 300 ribu ton. Oleh karena itu, saya take down MinyaKita di market place, masuk pasar lagi pasar rakyat. Dulu 300 ribu ton, sekarang jadi 450 ribu ton per bulan," sebutnya.
Namun begitu, Mendag mengonfirmasi distribusinya ke pasar tradisional per Februari 2023 lalu belum tembus 450 ribu ton. "Februari (realisasinya) belum (sesuai target), mendekati (450 ribu ton), menjadi utang bulan ini," imbuhnya.
Mendag lantas bercerita, kelangkaan minyak goreng MinyaKita turut dipengaruhi aturan kewajiban pemenuhan pasar domestik, atau Domestic Market Obligation (DMO) minyak sawit mentah, alias CPO.
Dia buka kemungkinan, melambatnya ekspor CPO ke pasar internasional turut berdampak terhadap suplai minyak goreng di pasar domestik. Sehingga stok produk MinyaKita 450 ribu ton belum bisa terealisasi di bulan lalu.
"Kalau ekspor sedikit, jatah dalam negerinya sedikit. Nah, itu sekarang sudah kita tetapkan berapa pun ekspor itu, kita tetapkan 450 ribu ton. Itu baru percobaan, kita minta bulan ini diselesaikan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 10 komponen dalam penghitungan HPP, di antaranya yaitu harga CPO, ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, serta biaya distribusi.
Baca SelengkapnyaPemerintah bertujuan untuk mendorong peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) hanya dalam bentuk Minyakita.
Baca SelengkapnyaHarga jual MinyaKita masih dibanderol di bawah harga penjualan minyak goreng kemasan premium. Hal ini demi menjaga keterjangkauan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, menurut Zulkifli, pembeli Minyakita adalah pembeli minyak curah.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi Minyakita per liter yaitu Rp15.700.
Baca SelengkapnyaHarga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita naik menjadi Rp15.700 per liter.
Baca SelengkapnyaHal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga eceran tertinggi Minyakita, untuk membiayai kemasan.
Baca Selengkapnya