Kemendag: PPKM Berlevel Buat Ekonomi Kuartal III-2021 Tak Secantik Kuartal Sebelumnya
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan buka suara terkait penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2021 yang tidak sebagus kuartal sebelumnya. Diketahui realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 hanya mencapai 3,51 persen secara year on year (yoy) dibandingkan kuartal II-2021 yang melejit hingga 7,07 persen secara yoy.
Oke menyampaikan, turunnya realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2021 disebabkan penerapan kebijakan PPKM Darurat dan PPKM Berlevel. Aturan ini terpaksa diambil pemerintah karena lemahnya penerapan protokol kesehatan masyarakat.
"Setelah dilakukan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Berlevel, membuat pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tahun 2021 tidak secantik kuartal kedua tahun 2021. Ini karena rendahnya penerapan protokol kesehatan," terangnya dalam talkshow virtual bersama Kementerian Perdagangan dan UMKM, Jumat (19/11).
-
Apa yang terjadi pada PMI di Korsel? Diketahui, kata Benny, ada tujuh korban atas peristiwa itu, dua PMI dinyatakan meninggal dunia sementara lima rekan lainnya masih dalam proses pencarian pihak berwenang di Korea Selatan bersama perwakilan KBRI Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
Oke menerangkan, saat kebijakan pembatasan sosial tersebut diterapkan, otomatis akan mengganggu berbagai aktivitas ekonomi, termasuk dalam sektor perdagangan. Menyusul, kian terbatasnya ruang aktivitas sosial maupun ekonomi masyarakat guna menekan penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Akibatnya (pertumbuhan ekonomi) kita turun dari 7,07 persen yoy menjadi 3,51 persen yoy,"tekannya
Maka dari itu, Kementerian Perdagangan mengimbau kepada seluruh masyarakat, termasuk pelaku usaha di Indonesia agar lebih disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan. Dengan demikian, tren penurunan pertumbuhan ekonomi tidak berlanjut di kuartal IV-2021.
"Jadi, catatan kita di sini melangkah tidak ingin abai penerapan protokol kesehatan. Ini (pertumbuhan ekonomi turun) yang harus diketahui dampaknya, setelah itu dilakukan PPKM Darurat yang dilanjutkan dengan PPKM Berlevel," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaMayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca Selengkapnya