Kemendag prediksi neraca perdagangan kembali defisit di Juli 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kondisi neraca perdagangan Juli 2018 pada pertengahan bulan ini. Data ini dinantikan oleh semua pihak, mengingat perdagangan Indonesia belum pulih sepenuhnya setelah mengalami defisit sebanyak 4 kali sejak awal tahun.
Direktur Jenderal Perdagangan Kementerian Keuangan, Oke Nurwan mengatakan, sejumlah pihak masih memprediksi perdagangan Indonesia pada Juli mengalami defisit. Oleh karena itu, pemerintah mengumpulkan seluruh pengusaha untuk mencari jalan keluar.
"Dari 6 bulan pertama, 4 bulan itu defisit. Januari defisit, Februari defisit, Maret surplus, April defisit, Mei defisit, Juni surplus. Kalau bapak ini eksportir, ke mana saja pak. InsyaAllah menurut intelegen Juli defisit lagi," ujarnya di acara Ghatering Eksportir Indonesia di Kantor DJBC, Jakarta, Selasa (7/8).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
Oke mengatakan, ada beberapa ekspor yang meningkat ada juga yang turun selama enam bulan terakhir. Sementara itu, impor sejak awal tahun hingga Mei 2018 mengalami kenaikan sebesar 24,77 persen.
"Impor sampai Mei meningkat 24,77 persen. Ini kalau bahasa kami selalu dibagi dua. Komposisi yang diimpor itu, ini karena defisit terus kemendag ditegur tegur. Tolong kendalikan impornya, tolong dorong ekspornya," jelas Oke.
Dari pengendalian impor, Kemendag sebenarnya hanya mengendalikan barang impor sebesar 42 persen. Sementara sisanya 58 persen berada di luar wewenang Kemendag.
"Dari jumlah barang yang diimpor kurang lebih 42 persen dikelola Kemendag, selebihnya 58 persen diimpor tapi Kemendag enggak bisa apa-apa karena tidak ada dokumentasi yang harus dilengkapi dari Kemendag itu impor," jelasnya.
Oke menambahkan, selama ini Indonesia masih mengandalkan ekspor komoditas untuk mendongkrak perdagangan. Sehingga, ketika Indonesia surplus itu hanya dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas.
"Masalah utama ekspor kita selama ini selama 5 dekade masih didominasi produk natural intensif produk. Jadi kalau surplus karena nilai komoditi naik saja bukan komoditi primer jadi produk manufaktur. Jadi harus segera kita dorong industri orientasi ekspor dan geser produk primer ke bernilai tambah tinggi," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaMeskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca Selengkapnya