Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendag ungkap alasan di balik alotnya barter Sukhoi dengan hasil bumi RI

Kemendag ungkap alasan di balik alotnya barter Sukhoi dengan hasil bumi RI Kapolri dan Panglima TNI terbang bareng pakai Sukhoi. ©2017 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengungkapkan hingga saat ini belum ada kejelasan terkait imbal dagang atau barter untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 dengan sejumlah komoditas di dalam negeri. Kedua pihak masih saling menunggu untuk melakukan penandatangan kontrak kerja sama imbal dagang.

Dia menjelaskan, pemerintah telah menawarkan banyak komoditi kepada Rusia, namun negara beruang merah tersebut masih menarik ulur proses penandatangan kontrak. Meski demikian, pemerintah tidak akan mendesak pihak Rusia untuk mempercepat proses kerja sama.

"Untuk imbal dagang kita menunggu kontrak utamanya karena seperti telur dan ayam, saya mau nawarin barang ini dan ini, mereka katanya siap membeli. Tapi tidak mau dulu diikat (tanda tangan kontrak)," kata Oke saat ditemui dalam sebuah acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (25/1).

Menurutnya, pihak Rusia ingin mengikat Indonesia dengan kontrak terlebih dahulu baru mereka menentukan komoditi yang mereka inginkan. Tetapi, pemerintah Indonesia ingin Rusia menentukan terlebih dahulu komoditi apa saja yang mereka inginkan baru kemudian dilakukan hitam di atas putih.

"Tetapi saya bilang ini sudah saya siapin barangnya, tapi dia (Rusia) belum mau. Nih tandatangan dulu baru saya milih (kata Rusia). Saya (bilang) pilih dulu, baru tanda tangan," jelasnya.

"Ngapain dipaksa, kalau saya mau beli ini tapi belum di tandatangan, kan mengikat. Saya menunggu juga, cepat dong tanda tangan, saya tidak susah-susah harus promosi orang ini tinggal Rusia pilih (komoditi) deh, enak," sambungnya.

Meski begitu, pemerintah tetap akan menjamin ketersediaan komoditi yang ditawarkan kepada Rusia. Sehingga, saat Rusia telah menetapkan komoditi yang akan ditukar oleh Sukhoi, maka Indonesia telah siap memasok komoditi tersebut.

"Saya tawarin banyak, tapi jangan sampai barangnya itu gak bisa dipasok. Jadi itu memastikan oh barang ini bisa dipasok, barang ini bisa dipasok. Jangan nanti ditawar-tawarin, begitu dibeli gak ada barangnya. Malu-maluin."

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jet Tempur ini Jawaban Rusia Saat AS Bikin F-15, Jadi Andalan TNI AU
Jet Tempur ini Jawaban Rusia Saat AS Bikin F-15, Jadi Andalan TNI AU

F-15 dari AS dan Sukhoi serta MiG dari Rusia. Mana yang lebih baik dalam pertempuran?

Baca Selengkapnya
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara
Menanti 2 Jet Tempur Prancis Menjaga Langit Nusantara

Indonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5

Baca Selengkapnya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun

Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani
Proyek Pesawat Tempur KFX Masih Ada Tunggakan, Jokowi Bakal Tanya ke Sri Mulyani

Jokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Terbang ke Rusia, Airlangga Dorong Kerja Sama Ekonomi
Terbang ke Rusia, Airlangga Dorong Kerja Sama Ekonomi

Airlangga menegaskan, Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden Macron, Prabowo Bahas Pengadaan Jet Tempur Rafale hingga Kapal Selam
Bertemu Presiden Macron, Prabowo Bahas Pengadaan Jet Tempur Rafale hingga Kapal Selam

Kedunya membahas soal kerja sama Indonesia-Prancis Ekonomi Forum hingga pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Debat Capres Dicecar Ganjar, Prabowo Jelaskan Kenapa Beli Pesawat Tempur Bekas
Debat Capres Dicecar Ganjar, Prabowo Jelaskan Kenapa Beli Pesawat Tempur Bekas

Prabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun
Diam-Diam, Pemerintah Masih Impor Senjata Militer Hingga Rp1,57 Triliun

BPS mencatat, nilai impor berbagai senjata dan amunisi, serta bagiannya mencapai USD 102,39 juta selama periode Januari - Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Wamendag Bertemu Menteri Perdagangan Korsel, Bahas Perizinan Bahan Baku Industri
Wamendag Bertemu Menteri Perdagangan Korsel, Bahas Perizinan Bahan Baku Industri

Dalam pertemuan itu, Jerry menyampaikan soal solusi terhadap proses perizinan bahan baku industri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Indonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan

Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.

Baca Selengkapnya
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih

Sudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih

Baca Selengkapnya