Kemenhub Pastikan Asosiasi Kapal Sudah Siap Terapkan B30
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan memastikan seluruh asosiasi pemilik kapal sudah siap masuk dan mendukung implementasi pencampuran biodiesel sebanyak 30 persen dalam bahan bakar minyak jenis Solar (B30). Diketahui, program B30 ini sudah bisa diterapkan pada 1 Januari 2020 mendatang.
"Pengguna jasa asosiasi sudah siap. Kalau kami juga mendukung program itu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (11/12).
Agus mengatakan, Kementerian Perhubungan sendiri sangat mendukung implementasi program B30 tersebut. Namun, perlu ada komunikasi serta sosialisasi kembali kepada lintas sektor mengenai ketersediaan B30 itu sendiri.
-
Apa itu Biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Dimana Biodiesel bisa digunakan? Biodiesel dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran dengan bahan bakar diesel fosil dalam berbagai aplikasi.
-
Bagaimana cara membuat Biodiesel? Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Kenapa Pertamina meluncurkan program 'BerSEAnergi untuk Laut'? 'BerSEAnergi' untuk Laut merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan PIS yang terintegrasi dan bertujuan untuk mendukung kelestarian laut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Kenapa BPH Migas berkolaborasi dengan Pemprov Sultra? Untuk itu, BPH Migas memerlukan dukungan dan kerja sama dalam melaksanakan pengendalian, pembinaan dan pengawasan dalam penyaluran JBT dan JBKP pada konsumen pengguna di Provinsi Sultra.
"Perlu dilakukan komunikasi termasuk ketersediaan BBM-nya sendiri detail dibicarakan kalau sudah mandatori kan harus jalan. Kami mendukung tentunya teman-teman asosiasi pengguna jasa lebih banyak menggunakan masukan kalau ada hal-hal yang ada hambatan," jelas dia.
Penerapan B30
Pemerintah dan pemangku kepentingan telah menyelesaikan rangkaian uji coba penerapan pencampuran 30 persen Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang berbahan baku minyak sawit dengan solar (B30). Hasilnya program tersebut siap diterapkan mulai 1 Januari 2020.
Kepala Balitbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, mengatakan Kementerian ESDM telah mengeluarkan rekomendasi teknis terkait implementasi mandatori B30 pada tahun 2020 kepada publik.
"Rekomendasi teknis B30 ini kami sampaikan berdasarkan hasil jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim teknis," kata Dadan, di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (28/11).
Dadan melanjutkan, dari rekomendasi tersebut, program mandatori B30 akan bisa mulai diberlakukan pada 2020, sesuai dengan amanat Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015. "Secara umum dari hasil uji jalan B30, maka B30 siap diimplementasikan pada kendaraan bermesin diesel per 1 Januari 2020," tutur Dadan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
B40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaTahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca SelengkapnyaKedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini dapat mengintegrasikan potensi dalam pengembangan teknologi maritim yang mandiri.
Baca SelengkapnyaUntuk memperoleh anggaran sebanyak itu harus dibarengi dengan peningkatan ekspor sawit.
Baca SelengkapnyaPertamina memaparkan roadmap bisnis perusahaan di bidang bisnis biofuels dan dekarbonisasi kepada pebisnis dan praktisi di Singapura.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Grand Strategi Energi RI, ditargetkan pada 2030 sebanyak 440 ribu kendaraan dan 257 unit kapal akan menggunakan BBG.
Baca SelengkapnyaRencana tersebut dipaparkan perusahaan dalam forum internasional di Shipbuilding, Machinery and Marine (SMM) Hamburg, Jerman.
Baca Selengkapnya