Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenhub Perkirakan 56 Persen Warga Jabodetabek Memilih Tak Mudik

Kemenhub Perkirakan 56 Persen Warga Jabodetabek Memilih Tak Mudik Mudik. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan memperkirakan sekitar hampir setengah warga Jabodetabek memilih untuk tetap berada di daerah rantau mereka. Menurut hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) dari 43 ribu responden, 56 persennya memilih tidak mudik.

"Berdasarkan hasil survet Balitbang Kemenhub terhadap 43 ribu responden, dalam survey itu hasilnya yang tidak mudik ada 56 persen, yang belum mudik 37 persen dan yang ingin mudik itu 7 persen," ujar Kepala BPTJ Kemenhub Polana B Pramesti dalam sebuah diskusi daring, Minggu (5/4).

Polana menyatakan, jumlah 37 persen masyarakat yang belum mudik masih fiktif, apakah mereka memutuskan akan mudik atau tetap di Jabodetabek, begitu pula dengan 7 persen warga yang ingin mudik. Meskipun mudik tidak dilarang, namun Polana mengakui bahwa moda transportasi menjadi media pembawa virus.

"Karena virus Covid-19 ini tidak bergerak, diam di tempat tapi yang membawa kemana-mana itu melalui transportasi. Oleh karenanya, kami kemarin BPTJ terbitkan Surat Edaran Nomor 5 tahun 2020," ungkap Polana.

Dia juga menegaskan bahwa surat edaran yang diterbitkan BPTJ masih berupa rekomendasi agar stakeholder dalam bidang transportasi dapat mempersiapkan pembatasan transportasi jika daerah di Jabodetabek sudah ditetapkan sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar.

"Seperti yang tadi kami sampaikan salah satu media penyebaran virus melalui transportasi, jadi kami pikir kami antisipasi terlebih dulu agar stakeholder transportasi di seluruh Jabodetabek menyiapkan langkah strategis menyusun kebijakan," tandasnya.

Pemerintah Tak Jadi Larang Mudik 2020

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Ridwan Djamaluddin, mengatakan pemerintah tak jadi melarang masyarakat untuk mudik Lebaran 2020. Namun demikian, nantinya akan ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran Virus Corona.

"Pemerintah tidak akan melarang mudik tapi mengendalikan agar pemudik tidak membawa penularan penyakit ke daerah masing-masing. Arahnya tidak secara keras melarang, tapi akan mengendalikan kalaupun orang pulang kampung mereka tidak membahayakan masyarakat di kampungnya," ujar Ridwan di Jakarta, Kamis (2/4).

Ridwan mengatakan, pemerintah akan memastikan masyarakat yang akan mudik dalam keadaan terbebas dari Covid-19. Selain itu, pemerintah juga akan mengatur agar transportasi yang digunakan untuk mudik tidak terlalu padat.

"Cara yang lain adalah memastikan mereka yang pulang itu sudah dalam keadaan bersih sedang diupayakan. Kemudian dalam tatanan implementasi prinsip jaga jarak secara disiplin. Misalnya akan dikendalikan bus atau kereta jangan sesak, jalanan juga lancar supaya tidak terjadi penumpukan. Ini akan masih dibahas detailnya," paparnya.

Reporter: Athika Rahma

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
110 Juta Masyarakat Bakal Lakukan Perjalanan di Libur Nataru, Tujuan Paling Banyak ke Jatim
110 Juta Masyarakat Bakal Lakukan Perjalanan di Libur Nataru, Tujuan Paling Banyak ke Jatim

Mayoritas masyarakat melakukan perjalanan dengan menumpang mobil. Sementara yang menggunakan moda transportasi pesawat jumlahnya lebih kecil.

Baca Selengkapnya
Jasa Marga: 1,2 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama 5 Hari
Jasa Marga: 1,2 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama 5 Hari

Sebanyak 1,2 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek sejak H-7 sampai H-2 lebaran Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam

Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.

Baca Selengkapnya
686 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek pada H-4 Natal, Paling Banyak Lewat Tol Trans Jawa
686 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek pada H-4 Natal, Paling Banyak Lewat Tol Trans Jawa

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 686.609 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada hari libur Natal dan Tahun Baru.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024

Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Mudik Gratis untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Ada 11 Rute dan Siap Angkut 38.772 Penumpang
Mudik Gratis untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Ada 11 Rute dan Siap Angkut 38.772 Penumpang

Adapun program mudik gratis tersebut terdiri atas Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat menyediakan 11 rute tujuan mudik dari Jakarta ke Solo.

Baca Selengkapnya
Libur Idul Adha, 376.175 Kendaraan Roda Empat Keluar dari Jabodetabek
Libur Idul Adha, 376.175 Kendaraan Roda Empat Keluar dari Jabodetabek

Sebelum jalan, pastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik.

Baca Selengkapnya
66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan
66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan

Pemerintah mengimbau agar pemudik kembali mempertimbangkan bila hendak mudik dengan sepeda motor, karena rawan kemacetan.

Baca Selengkapnya