Kemenkes Pastikan Stok Obat untuk Covid-19 Aman
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan memastikan stok obat Covid-19 aman hingga 26 September 2021. Stok obat sebagian besar sudah dapat diproduksi dalam negeri.
Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Arianti Anaya mengatakan, pada Juli 2021 Indonesia sempat kekurangan multivitamin. Kini jumlahnya sudah melebihi kebutuhan.
"Pada bulan Juli kita sempat kekurangan tapi sekarang sudah kita penuhi lagi stok nya. Kebutuhan sampai saat ini sebanyak 9,5 juta, stok kita ada sebanyak 65 juta," katanya di DPR, Jakarta, Senin (27/9).
-
Siapa yang berisiko mengalami kekurangan vitamin? Wanita yang tengah menstruasi memiliki risiko lebih besar mengalami masalah ini.
-
Siapa yang perlu suplemen tambahan? Ibu yang berencana hamil, sedang hamil, atau menyusui. Mereka membutuhkan suplemen asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin D untuk mencegah kelainan pada janin, anemia, dan gangguan tulang.
-
Bagaimana cara mendapatkan vitamin? Tubuh tidak dapat membentuk vitamin sendiri, sehingga harus mendapatkannya dari makanan yang kaya akan vitamin.
-
Apa itu hipervitaminosis? Hipervitaminosis adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki kadar vitamin yang terlalu tinggi dalam tubuhnya.
-
Siapa yang paling membutuhkan vitamin? Kategori orang yang paling membutuhkan vitamin adalah ibu yang sedang hamil atau menyusui, orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah di atas yang direkomendasikan sebagai aman, orang dengan gangguan kesehatan tertentu, dan lansia.
-
Kenapa vitamin anak ga cukup untuk dewasa? Meskipun tidak berdampak buruk, kebutuhan vitamin orang dewasa lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin anak. Jadi, meskipun boleh, manfaatnya tidak maksimal.
Kemudian, kebutuhan untuk Favipiravir kebutuhan sebanyak 24 juta stok sudah mencapai sebanyak 89 juta. Remdesivir kebutuhan sebanyak 514 ribu stok ada 1,1 juta.
"Lalu Tocilizumab ini kita masih kekurangan, kebutuhan sebanyak 9.000 hita hanya punya stok 6.883. Ini kita kekurangan karena hanya diproduksi di beberapa negara produsennya. Prof Kadir sudah sampai ke Iran tapi belum tembus juga," jelasnya.
Kemudian IVIg kebutuhan 144 ribu, Indonesia memiliki stok 114 ribu. Kemudian Oseltamivir kebutuhan per 26 September 2021 sebanyak 327 ribu, sementara stok ada sebanyak 13 juta.
"Adapun Azythromycin kebutuhan sebanyak 117 ribu sementara stok 8,4 juta. Ivermectin kebutuhan 108 ribu, sementara stok sebanyak 4,5 juta," tandas Arianti.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementan bersama Pupuk Indonesia akan menambah alokasi pupuk subsidi dan nonsubsidi.
Baca SelengkapnyaHingga kini tercatat sebanyak 235.143 ton urea subsidi, serta 49.911 ton NPK Phonska dan 10.156 ton NPK Formula Khusus, telah dipasok Pupuk Kaltim.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan soal bantuan pangan dan kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ilham Juanda, untuk ketersediaan pangan non beras, saat ini jumlahnya dalam kondisi yang cukup.
Baca SelengkapnyaStok Pupuk di Gudang PKT Capai 7 Kali Lipat dari Ketentuan, tapi Petani Masih Teriak Pupuk Langka
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.
Baca SelengkapnyaKetersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi ini setara dengan 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaAlokasi pupuk menjadi 9,5 juta ton dari yang tadinya 4,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan, petani penerima pupuk bersubsidi harus terdaftar sebagai penerima subsidi
Baca Selengkapnya