Kemenkeu Beberkan Tips Investasi Aman dengan 2R2L
Merdeka.com - Tren investasi di masyarakat tengah mengalami peningkatan sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Pertumbuhan investor pemula dan berasal dari kalangan milenial terus tumbuh dalam berbagai transaksi di pasar keuangan.
Sayangnya peningkatan investasi ini tidak diiringi dengan literasi keuangan masyarakat. Tak heran masih banyak kasus investasi bodong.
Direktur Jenderal PPR, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman membagikan beberapa tips kepada masyarakat agar terhindar dari investasi bodong. Formula 2R2L yakni reten, risk dan legal, logic.
-
Apa yang membuat gen z dan milenial rentan terhadap investasi bodong? Generasi ini, kata Friderica merupakan kelompok yang rentan secara finansial dengan gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan uang untuk kesenangan dibanding menabung maupun berinvestasi.
-
Mengapa gen z dan milenial rentan terjerat investasi bodong? 'Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan,' terang Friderica.
-
Kenapa anak muda tertarik investasi saham? Instrumen investasi saham kian diminati generasi muda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 11,42 juta orang, dengan 80,44 persen di antaranya adalah generasi muda, yaitu generasi milenial dan Gen Z pada Juli 2023.
-
Bagaimana cara memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko. Profil risiko investor umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi.
-
Bagaimana miliarder muda berinvestasi? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
"Tipsnya 2R2L, return-risk dan legal-logic," kata Luky dalam virtual launching ORI020, Jakarta, Senin, (4/10).
Dia menjelaskan reten-risk atau imbal hasil dan risiko biasanya memiliki korelasi yang saling berkaitan. Return atau imbal hasil yang tinggi biasanya memiliki risk atau risiko yang juga tinggi. Dia meminta masyarakat tidak hanya tergiur dengan imbal hasil yang tinggi dan mengesampingkan risiko yang juga tinggi.
"Jangan sampai tergiur dengan reten yang sangat tinggi tanpa memahami risikonya," kata dia.
Luky mengingatkan sangat penting bagi investor untuk mengetahui risiko dari setiap instrumen investasi yang dipilih. Sekali lagi dia mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur dengan jani keuntungan yang sifatnya tidak pasti.
"Jangan silau sama janji keuntungan yang sifatnya mungkin tidak pasti," kata dia.
Selain itu, masyarakat juga diminta memperhatikan aspek legal-logic. Sebelum berinvestasi investor harus memastikan legalitas dari produk yang akan dipilih. Memastikan terdaftar atau tidaknya instrumen tersebut secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Pastikan legalisasi dari produk yang akan dipilih atau terdaftar secara resmi," kata dia.
Masyarakat juga diminta untuk mengetahui proses atau alur bisnis investasi tersebut bisa memberikan keuntungan bagi investor. Dia meminta agar tidak abai pada aspek ini.
"Jangan sampai kita serakah dan tidak pedulikan ini," katanya.
Di sisi lain, Luky mengatakan Pemerintah dan OJK terus meningkatkan berbagai upaya peningkatan literasi kepada masyarakat tentang instrumen dan industri keuangan melalui program edukasi, diseminasi dan lain-lain. Memperluasan dan memberikan kemudahan keuangan informal ke semua lapisan masyarakat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).
Baca SelengkapnyaPerkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaSebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaUntuk mewaspadai investasi ilegal, masyarakat perlu mengenali karakter dan modus investasi ilegal.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda di Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang rendah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta para investor untuk tidak gampang tergiur penawaran investasi dengan keuntungan yang terlampau tinggi dan berwajah malaikat.
Baca SelengkapnyaPermintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaTirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
Baca SelengkapnyaTips memulai investasi bagi pemula agar tidak rugi.
Baca Selengkapnya