Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu catat defisit per Mei 2018 turun menjadi Rp 94,45 triliun

Kemenkeu catat defisit per Mei 2018 turun menjadi Rp 94,45 triliun Sri Mulyani rapat dengan Banggar DPR. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) hingga Mei 2018 sebesar Rp 94,45 triliun. Defisit tersebut disumbang oleh realisasi pendapatan negara sebesar Rp 685,06 triliun dan belanja negara sebesar Rp 779,51 triliun.

"Total defisit anggaran APBN hingga akhir Mei sebesar Rp 94,4 triliun. Kalau dibandingkan tahun lalu jauh lebih besar Rp 128,7 triliun. Disini berarti ada perbaikan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (25/6).

Realisasi belanja ini telah memenuhi 36,16 persen dari target penerimaan pendapatan negara dan hibah yang ditetapkan pada APBN 2018. Sementara itu, sampai dengan akhir Mei 2018, realisasi penerimaan perpajakan telah terkumpul sebesar Rp 538,66 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 144,99 triliun, dan hibah sebesar Rp 1,41 triliun.

"Secara year on year pertumbuhan realisasi penerimaan perpajakan dan PNBP hingga akhir Mei 2018 berturut turut adalah 14,53 persen dan 17,38 persen," jelas Menteri Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi belanja negara sampai dengan akhir Mei 2018 sebesar Rp 779,51 triliun, atau sebesar 35,10 persen dari alokasi dalam APBN 2018, atau meningkat 7,85 persen dari periode yang sama 2017.

Realisasi belanja negara tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 458 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 321,51 triliun. Realisasi Belanja barang pada akhir Mei 2018 adalah sebesar Rp 84,89 triliun atau 25,0 persen dan belanja modal mencapai Rp 30,86 triliun atau 15,1 persen dari pagunya pada APBN 2018.

Sementara itu realisasi subsidi adalah sebesar Rp 60,97 triliun atau sebesar 39,0 persen dan belanja bantuan sosial yang sudah mencapai Rp 39,25 triliun atau sekitar 48,3 persen dari pagunya pada APBN tahun 2018.

"Pemerintah terus mendorong upaya perbaikan pola dan kinerja penyerapan anggaran agar pelaksanaan APBN dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Hal ini tercermin antara lain berdasarkan realisasi Belanja Barang, Belanja Modal, subsidi, dan belanja bantuan sosial hingga bulan Mei 2018 yang secara persentase meningkat jika dibandingkan dengan periode Mei tahun sebelumnya," jelas Menteri Sri Mulyani.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun

Pendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020

Pada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024
Pendapatan Negara Terkumpul Rp2.247 Triliun, Belanja Tembus Rp2.556 Triliun per Oktober 2024

Kendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen

Hingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp1.045 Triliun per Juli 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp1.045 Triliun per Juli 2024

Sri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.

Baca Selengkapnya
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target

Angka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya