Kemenkeu Catat Penerimaan Negara Mulai Membaik Beberapa Minggu Terakhir
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat tren positif penerimaan negara dalam beberapa minggu terakhir mampu mengurangi target indikatif lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan, tren positif itu yang membuat target lelang SUN hari ini ditetapkan Rp12 triliun.
"Untuk lelang SUN hari ini, target indikatif ditetapkan sebesar Rp12 triliun, sedangkan pada lelang SUN sebelumnya target masih berada di Rp21 triliun," katanya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kemendag mengeluarkan apa? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
Dia mengatakan, membaiknya penerimaan negara dari sisi perpajakan maupun non-pajak itu juga berhasil menekan realisasi defisit anggaran agar tidak makin melebar dan membebani sisi pembiayaan.
"Penurunan target lelang tersebut dilakukan seiring dengan tren positif penerimaan negara, sehingga defisit anggaran diprediksi lebih rendah dan kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan SBN menjadi lebih rendah," katanya.
Terkait jalannya penawaran dalam lelang SUN tersebut, perilaku investor global masih dipengaruhi isu tapering The Fed dan kelanjutan penyelesaian utang Evergrande di China.
"Yield US Treasury 10 tahun cenderung meningkat hingga mencapai level 1,50 persen, yang berdampak pada kenaikan yield SUN domestik. Demand yang masuk pada lelang hari ini sebesar Rp58,8 triliun," katanya.
Dia juga memastikan investor domestik masih mendominasi bid dengan persentase mencapai 92,1 persen dari total penawaran. Seri-seri yang paling diminati pada lelang SUN adalah tenor 5, 10 dan 20 tahun dengan total 73,5 persen dari total bid yang masuk.
Selanjutnya
Sementara itu Weighted Average Yield (WAY) yang dimenangkan untuk semua seri Obligasi Negara (ON) turun sekitar 1-6bps dibandingkan dengan yield seri yang sama pada penutupan perdagangan sesi pertama pada hari ini. Penurunan yield tertinggi pada seri FR0091 atau tenor 11 tahun.
Sebelumnya pada lelang SUN rutin pada Selasa (28/9), pemerintah menyerap dana sebesar Rp12 triliun dari lelang tujuh seri SUN di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp58,82 triliun.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-September 2021 mencapai Rp560,74 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaRealisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berupaya menggenjot penyaluran kredit subsidi.
Baca Selengkapnya