Kemenkeu Catat Realisasi Belanja Negara Capai Rp523 T di Kuartal I-2021
Merdeka.com - Pemerintah masih menitikberatkan peran anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021. Terlebih berbagai leading sektor mencatatkan kinerja lebih baik ketimbang tahun 2020 lalu.
"Countercyclical (APBN) di 2021 masih kita lakukan juga. Akan tetapi kali ini fokusnya lebih memperkuat proses pemulihan ekonomi, karena kita tahu bahwa di 2021 berbagai indikator ekonomi lebih baik dari 2020. Nah, dalam konteks ini APBN di dorong melakukan perannya dalam mendukung pemulihan ekonomi 2021," ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu dalam acara Lecture Series ke-6 bertajuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Covid-19: Telaah Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi, Kamis (29/4).
Dia mengungkapkan, kerja keras APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi di tahun ini tercermin dari meningkatnya belanja negara di kuartal I. Tercatat, realisasi belanja negara tumbuh sebesar Rp523 triliun hingga Maret 2021.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Itu artinya belanja negara tumbuh 15,6 persen secara year on year (yoy)," jelasnya.
Febrio merinci, peningkatan realisasi tersebut terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) yang tumbuh 41,2 persen. Anggaran digunakan untuk belanja modal (proyek infrastruktur dasar dan konektivitas), belanja barang (vaksinasi dan bantuan produktif), serta penyaluran berbagai bansos.
Sedangkan untuk belanja non-K/L, realisasi naik mencapai 9,9 persen. Anggaran digunakan untuk manfaat pensiun, subsidi energi, dan program pra kerja. Lalu, belanja lainnya yakni transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) tercatat yang tumbuh sebanyak 0,9 persen. Adapun komponen yang tumbuh positif ialah DAK, Dana Desa (penyaluran BLT Desa), DBH, dan DID.
Kemudian pembiayaan investasi tumbuh sebesar 85,4 persen yang ditujukan pada pencairan investasi pada LMAN. Anggaran digunakan untuk mendukung berbagai proyek strategis nasional. Terakhir, kerja keras APBN melalui belanja negara juga didukung oleh kinerja program PEN.
Per 16 April 2021, realisasi mencapai Rp134,1 triliun atau setara 19,2 persen dari total pagu yang disediakan sebesar Rp 699,43 triliun. "Di dalam PEN itu termasuk pembiayaan vaksinasi gratis bagi181,5 juta target yang kita harapkan untuk mencapai herd immunity," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca Selengkapnya