Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu desak Kemenperin larang mobil murah minum BBM subsidi

Kemenkeu desak Kemenperin larang mobil murah minum BBM subsidi 5 mobil murah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Keuangan mendapati mobil murah Low Cost Green Car (LCGC) masih menggunakan bahan bakar premium atau BBM bersubsidi. Kemenkeu mendesak Kementerian Perindustrian mengeluarkan peraturan menteri untuk melarang penggunaan BBM bersubsidi pada mobil murah.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa ketentuan awal keluarnya izin LCGC adalah bahan bakar mobil murah tersebut tidak menggunakan RON di bawah 90.

"Artinya kita diskusi soal LCGC di awal itu, ada pemahaman LCGC tidak boleh ada beban di subsidi BBM. Jadi artinya mesinnya harus didesain untuk bensin RON 90 atau lebih. Tetapi kenyataannya di lapangan banyak mobil LCGC yang tetap mengonsumsi bensin di bawah RON 90. Nah ini yang kita pertanyakan karena tidak sesuai dengan harapan kita," papar Bambang di Kantor Kementerian Keuangan, Sabtu (22/3).

Orang lain juga bertanya?

Semula Kementerian Keuangan berharap, kemunculan LCGC bakal mewujudkan impian Indonesia memiliki industri mobil yang efisien yakni mobil dengan kualitas bagus dan tidak memberatkan anggaran negara.

"Artinya kita bisa saja membuat mobil murah tetapi memberatkan uang negara. Kita inginnya mobil murah yang tidak memberatkan negara," imbuh Bambang.

Bambang mengaku, Kementerian Keuangan kesulitan menjaga uang negara karena peraturan menteri (Permen) yang mengatur kewajiban penggunaan bahan bakar non premium untuk mobil LCGC belum dikeluarkan Kementerian Perindustrian.

"Kita sudah minta dari dulu (peraturan menteri perindustrian) dan dari awalnya karena kita tidak masuk lebih awal karena kita hanya mengatur di PP untuk perubahan PPnBM. Teknisnya kita nggak bisa kontrol lagi. Kita hanya punya komitmen tadi silakan buat mobil murah supaya industri kita tumbuh dan mobil Indonesia tetapi jangan memberatkan anggaran negara," kata Bambang.

Padahal, Kementerian Keuangan telah memberikan insentif atau keringanan pembebasan bea masuk untuk komponen impor mobil LCGC termasuk Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dengan syarat utama, mobil LCGC yang diproduksi harus menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi.

"Insentif memang itu. Besarannya saya nggak ngomong angkanya. Dari jumlahnya tidak besar untuk mengurangi anggaran," tutup Bambang.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Serius Batasi Penggunaan BBM Pertalite, Tiga Menteri Jokowi Mulai Rapatkan Barisan
Pemerintah Serius Batasi Penggunaan BBM Pertalite, Tiga Menteri Jokowi Mulai Rapatkan Barisan

Pemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.

Baca Selengkapnya
Pembelian BBM Subsidi Dibatasi Mulai 17 Agustus, Erick Thohir: Enggak Usah Dipolemikkan
Pembelian BBM Subsidi Dibatasi Mulai 17 Agustus, Erick Thohir: Enggak Usah Dipolemikkan

Erick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap
Anak Buah Luhut Sebut Gara-Gara Subsidi BBM, Anggaran Rp120 Triliun Tiap Tahun Menguap Jadi Asap

Pemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya
Masyarakat Mampu Tak Boleh Gunakan BBM Subsidi, Begini Cara Pemerintah Lakukan Pemantauan
Masyarakat Mampu Tak Boleh Gunakan BBM Subsidi, Begini Cara Pemerintah Lakukan Pemantauan

Tujuan dari revisi Perpres 191 adalah untuk menghindari penyalahgunaan subsidi yang seharusnya ditujukan kepada masyarakat kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Nasib Pembatasan Pembelian Pertalite di Tangan Sri Mulyani dan Erick Thohir
Nasib Pembatasan Pembelian Pertalite di Tangan Sri Mulyani dan Erick Thohir

Arifin mengatakan, Kementerian ESDM sudah siap untuk melaksanakan kebijakan tersebut tahun ini.

Baca Selengkapnya
Jadi Menteri ESDM, Bahlil Beri Perintah Selesaikan Aturan Pembatasan Konsumsi Pertalite dan Solar dalam Tiga Pekan
Jadi Menteri ESDM, Bahlil Beri Perintah Selesaikan Aturan Pembatasan Konsumsi Pertalite dan Solar dalam Tiga Pekan

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyelesaikan kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Daftar Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat yang Dilarang Menggunakan Pertalite per 25 Agustus 2024
Daftar Kendaraan Roda Dua dan Roda Empat yang Dilarang Menggunakan Pertalite per 25 Agustus 2024

Pemerintah akan melarang penggunaan Pertalite untuk mobil di atas 1.400cc dan motor mulai dari 250cc.

Baca Selengkapnya
Pajak BBM di Jakarta Naik 10 Persen, Kementerian ESDM: SBPU Bisa Tutup
Pajak BBM di Jakarta Naik 10 Persen, Kementerian ESDM: SBPU Bisa Tutup

Banyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.

Baca Selengkapnya
Cara Pemerintah Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran
Cara Pemerintah Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran

Implementasi upaya agar subsidi BBM tepat sasaran diserahkan ke kepemimpinan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya