Kemenkeu: Negara Miskin Tertekan Akibat Konflik Rusia-Ukraina
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyebut bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina memberikan tekanan besar terhadap ekonomi global, terutama pada negara miskin dan berpenghasilan rendah.
"Dampak dari berbagai tindakan dalam merespons krisis geopolitik konflik Ukraina dan Rusia berdampak pada negara-negara di dunia terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin," katanya dalam G20 Side Event Virtual Seminar di Jakarta, Rabu (25/5).
Febrio menjelaskan, hal itu terjadi karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh negara-negara besar terhadap Rusia telah memberikan tekanan pada perdagangan global. Tekanan tersebut menciptakan gangguan pasokan dan meningkatkan inflasi yang akhirnya berdampak pada negara-negara di dunia, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Bagaimana kondisi ekonomi buruk bisa picu pelanggaran HAM? Kondisi ekonomi yang tak baik pada seseorang juga dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Seseorang dengan kondisi keuangan yang buruk, cenderung dapat berpotensi untuk melakukan perbuatan keji terhadap orang lain.
-
Bagaimana dampak "migrasi" pada ekonomi? Migrasi dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan investasi di daerah tujuan, terutama jika migran memiliki keterampilan dan modal yang dibutuhkan.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
"Kami telah melihat harga komoditas global termasuk makanan dan energi melonjak sebagai dampak tambahan pada rantai pasokan global," ujarnya.
Berdampak ke Pasar Mata Uang
Situasi geopolitik yang semakin pelik ini pun telah berdampak pada pasar mata uang dan stabilitas ekonomi bahkan merusak pemulihan banyak negara yang sebelumnya sudah terjadi.
Tekanan utang di negara-negara berpenghasilan rendah dan miskin juga meningkat signifikan akibat kenaikan harga komoditas global.
OECD pun memperkirakan ekonomi global akan turun satu persen jika konflik berkepanjangan dan inflasi akan meningkat 2,5 persen.
IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan global tahun ini sebesar 0,8 persen dari 4,4 persen menjadi 3,6 persen.
Sementara, inflasi negara-negara maju diproyeksikan meningkat sebesar 1,8 persen sementara negara berkembang meningkat sebesar 2,8 persen.
Presidensi G20 Jadi Jalan Keluar
Oleh sebab itu, Febrio menegaskan Presidensi G20 Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjawab tantangan serta risiko kondisi ekonomi global dan regional.
Menurutnya, berbagai risiko global ini akan mampu dilewati bersama sebagaimana pandemi Covid-19 telah membuat dunia menjadi semakin terhubung dan bergantung.
"Kami belajar bahwa ekonomi kita tertekan karena pandemi Covid-19. Namun kerja sama internasional yang kuat terbukti lebih penting dalam mengatasi tantangan ini," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaPemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPrabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnya