Kemenkeu: Pandemi Bisa Hilang, Tapi Covid-19 Tidak akan Hilang
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, virus corona kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Sehingga pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
Staf Ahli Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengamini pernyataan tersebut. Hidup berdampingan dengan virus corona menjadi pilihan yang harus dihadapi pemerintah saat ini. Virusnya mungkin akan tetap ada, namun jumlahnya lebih terkendali dan menurun menjadi endemi.
"Pandeminya bisa hilang menjadi endemi tapi covidnya tidak akan hilang, jadi eskalasinya tidak akan setinggi ini," kata Yustinus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/8).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Saat penanganan kasus bisa dikendalikan, maka dari sisi ekonomi, dunia usaha akan mulai bergerak. Kemudian menghasilkan efek domino seperti terbukanya lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja baru.
Kondisi ini perlahan-lahan akan membantu pemerintah. Mengurangi berbagai beban yang selama ini ditanggung demi menahan perlambatan ekonomi agar tidak terlalu dalam.
"Ketika bisa menjadi endemi, dunia usaha sudah bisa bergeliat lagi dan nanti akan ada multi flyer effect, ujungnya akan ada penguruangan beban pemerintah," kata dia.
Maka, untuk bisa mencapai titik tersebut, pemerintah lewat APBN akan terus menyiapkan berbagai dukungan. Mulai dari bantuan sosial hingga berbagai insentif pajak. "Jadi logikanya diantipasi dengan dukungan-dukungan yang ada dengan insentif yang disiapkan dan dilanjutkan," kata dia.
Untuk itu, dalam rancangan APBN 2022, Pemerintah kembali menganggarkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun depan. Hanya saja, dia enggan membeberkan jumlah alokasi yang diusulkan pemerintah.
"(Dana PEN) tetap dialokasikan. Semua kan kita berjaga-jaga, mengantisipasi. Nanti ditunggu saja pidatonya 16 Agustus di nota keuangan," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya