Kemenkeu: RI dinilai sudah laik dapat investment grade dari S&P
Merdeka.com - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) belum memberikan peringkat investment grade atau laik investasi untuk Indonesia. Padahal, investor lokal maupun dunia sudah menilai Indonesia laik mendapat peringkat laik investasi dari S&P.
Hal ini diungkapkan Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta.
"Sisi investor kita sudah laik mendapat investment grade," ujarnya, Senin (20/3).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk meyakinkan investor? Presiden, lanjut Nurul, telah mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, hal itu bukti bahwa IKN tetap berlanjut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
Indonesia dinilai investor sudah menunjukkan konsistensi yang baik dalam pembangunan. Ini yang menurut investor membuat Indonesia laik diganjar investment grade oleh S&P. "Jadi malah investor senang dengan perkembangan Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, S&P memberi peringkat utang Indonesia masih di level BB+ untuk surat utang jangka panjang dan B untuk surat utang jangka pendek.
Terhadap penilaian S&P, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W Martowardojo mengatakan, Indonesia akan tetap waspada terhadap perkembangan perekonomian dunia sambil tetap menata perekonomian dalam negeri.
"Saya tidak menjadi ragu bahwa kita di Indonesia akan tetap perhatikan perkembangan ekonomi dunia dan berusaha memperkuat makro ekonomi Indonesia," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.
Lebih khusus Agus mengatakan, Bank Indonesia bersama pemerintah akan terus memantau perkembangan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh The Federal Reserve (The Fed) mengenai tingkat suku bunganya.
"Termasuk indikator ekonomi Indonesia bahwa amerika telah memberikan pesan atau sinyal mungkin di Juni atau Juli ada kenaikan Fed Fund Rate," imbuh Agus.
Agus menilai BI bersama pemerintah sejauh ini sudah berhasil mempertahankan kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap stabil bahkan meningkat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaKonstituen Indeks Pefindo i-Grade terdiri dari 30 perusahaan yang tercatat di bursa dan memiliki peringkat idAAA sampai dengan idBBB.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan peringkat tersebut mencerminkan perbaikan kebijakan keuangan hingga kemampuan produksi yang memadai.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi World Bank, Indonesia diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaMK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Para Pengusaha Beri Tanggapan Seperti Ini
Baca SelengkapnyaPada tahun 2024, PT Surveyor Indonesia kembali ditunjuk sebagai lembaga yang mendukung percepatan layanan investasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Baca SelengkapnyaPencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.
Baca Selengkapnya