Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu Sebut Penurunan Penerimaan Pajak Bukan Karena Pemberian Insentif

Kemenkeu Sebut Penurunan Penerimaan Pajak Bukan Karena Pemberian Insentif Dirjen Pajak Robert Pakpahan. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, berbagai insentif yang selama ini diberikan tidak akan mengganggu target penerimaan perpajakan. Sebab menurutnya, komponen insentif sebetulnya tak terlalu besar.

Dia menjelaskan, yang mempengaruhi penerimaan pajak adalah kondisi ekonomi. Beberapa hal dalam ekonomi makro khususnya impor, penjualan sektor manufaktur, dan penerimaan pertambangan lah yang kemudian membuat penerimaan pajak meleset dari target.

"Yang mengganggu (faktor) ekonomi, sektor manufacturing dan perdagangan," kata dia, dalam Media Gathering, di Bali, Jumat (2/8).

Menurutnya, insentif pajak yang diberikan pemerintah disadarkan pada perhitungan jangka panjang. Karena itu, diharapkan insentif-insentif tersebut dapat berdampak pada tahun-tahun berikutnya.

"Mari kita coba menghitung tidak terpaku jangka pendek, loss segini (karena insentif), tetapi dampak ikutannya itu setelah dua atau tiga tahun itu dampaknya bisa lebih bagus," tegas Robert.

Hingga semester I tahun 2019, penerimaan pajak diketahui hanya mencapai Rp603,3 triliun atau hanya tumbuh 3,75 persen dari tahun lalu. Penerimaan pajak tertekan khususnya dari industri pengolahan dan pertambangan, akibat adanya penurunan harga komoditas tambang di pasar global.

Pada periode Januari-Juni 2019, pertumbuhan sektor pertambangan tumbuh minus sebesar 14,0 persen jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2018 yang mencapai 80,3 persen.

Selain itu, dia menjelaskan, faktor yang mempengaruhi kinerja sektor Pertambangan ialah pertumbuhan restitusi yang mencapai 11,0 persen atau adanya pengembalian pajak akibat putusan pengadilan yang memenangkan Wajib Pajak (WP).

Sementara itu, pada periode Januari-Juni 2019, pertumbuhan sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar 23,1 persen atau melampaui kinerja periode yang sama tahun 2018 atau tumbuh 10,7 persen. Adapun kondisi ini didukung oleh masifnya pembangunan infrastruktur pendukung.

Penerimaan pajak yang berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) hingga semester I 2019, tercatat baru mencapai Rp376,32 triliun atau tumbuh 4,71 persen dari tahun lalu. Rinciannya, PPh Migas baru mencapai Rp30,16 triliun atau tumbuh 0,31 persen, serta PPh Non-Migas Rp346,16 triliun atau 5,11 persen.

Sementara Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) baru mencapai Rp212,32 triliun dengan pertumbuhan negatif 2,66 persen dari tahun lalu. Adapun untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan lainnya baru mencapai Rp14,7 triliun atau tumbuh 265,81 persen.

Reporter: Bawono Yadika

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya

Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp760 Triliun Hingga Mei 2024

Pajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp1.045 Triliun per Juli 2024
Sri Mulyani Kantongi Pajak Rp1.045 Triliun per Juli 2024

Sri Mulyani merinci, penerimaan pajak terbesar disumbang Pajak penghasilan (PPh) Non Migas mencapai Rp593,76 triliun.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tahun 2023 Tembus 95,4 Persen, Ini Rinciannya
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tahun 2023 Tembus 95,4 Persen, Ini Rinciannya

Bea Cukai menopang postur APBN sepanjang tahun 2023

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target

Angka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya
Gibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya

Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen
FOTO: Realisasi Penerimaan Pajak hingga April 2024 Turun 9,3 Persen

Hingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.

Baca Selengkapnya
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun

Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan

Baca Selengkapnya
Ternyata Nilai Tukar Rupiah Punya Pengaruh Kuat di APBN, Ini Buktinya
Ternyata Nilai Tukar Rupiah Punya Pengaruh Kuat di APBN, Ini Buktinya

Penurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas, khususnya batubara dan CPO.

Baca Selengkapnya
Produksi Industri Rokok Terus Mengalami Penurunan, Pengusaha Ungkap Penyebabnya
Produksi Industri Rokok Terus Mengalami Penurunan, Pengusaha Ungkap Penyebabnya

Kondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya