Kemenkeu Soal Chinese Money Trap: Pengaruh untuk Indonesia Masih Sangat Jauh
Merdeka.com - Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa Indonesia masih aman dari pengaruh Chinese Money Trap yang tengah ramai dibicarakan. Mengutip penjelasan Facebook Nas Daily, Chinese Money Trap ialah skema China yang memberi pinjaman ke beberapa negara dalam jumlah besar untuk pembangunan dengan maksud agar Negeri Panda dapat menguasai aset tersebut jika penerima utang tidak mampu membayar.
Dikutip dari akun Facebook Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Senin (11/3), pemerintah memaparkan utang dari China hanya sebesar Rp 22 triliun per akhir 2018. Jumlah utang tersebut setara dengan 0,50 persen jumlah total pinjaman pemerintah.
"Utang pemerintah yang berasal dari pinjaman saat ini sebesar 18,23 persen. Sementara, dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), sebesar 81,77 persen," tulis mereka.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Kementan dengan China? Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini menandai langkah awal kerjasama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
-
Apa fokus utama kerja sama kemendag dengan Tiongkok? Hal-hal yang tercakup di dalamnya antara lain ekonomi digital, bab usaha mikro kecil dan menengah, dan bab kerjasama teknis dan ekonomi.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Kenapa polisi China mengusur pedagang? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. 'Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas,' terangnya.
Pemberi pinjaman antara lain Bank Dunia, Asian Development Bank, Jepang, Jerman, Prancis, dan China. Pinjaman pemerintah kepada China menggunakan skema goverment to goverment (G to G) dan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian, terukur, dan transparan.
"Pinjaman pemerintah tidak jatuh tempo sekaligus, tetapi pembayarannya dicicil selama periode tertentu sehingga tidak memberatkan keuangan. Indonesia masih sangat jauh dari pengaruh skenario yang disebutkan sebagai Chinese Money Trap," jelasnya.
Mengapa Indonesia masih aman?
Pemerintah menjelaskan, selain besaran jumlah utang dari China yang masih sebesar Rp 22 triliun atau 0,50 persen, rasio utang pemerintah terhadap PDB per 2018 masih dalam batas aman atau kurang dari 30 persen. Rasio utang Indonesia saat ini sebesar 29,78 persen, jauh di bawah negara peer atau yang setara. Di mana, Mesir sebesar 101,2 persen, Mongolia 79,4 persen, Sri Lanka 77,6 persen, Pakistan 67,2 persen.
Sementara, rasio defisit pemerintah pada 2017, sebesar 2,5 persen atau di bawah batas aman yang ditentukan 3 persen. Di mana, negara lain yakni Mesir di 10,7 persen, Kenya 9,5 persen, Mongolia 6,2 persen, Pakistan 5,8 persen, Sri Lanka 5,5 persen.
Kemenkeu meyakinkan pemerintah mampu untuk membayar utang karena telah dianggarkan dalam APBN di setiap tahunnya. "Pengelolaan utang diatur dalam UU APBN serta pengawasannya dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)."
Selain itu, utang digunakan untuk membiayai proyek-proyek produktif yang memberikan manfaat lebih besar dari biaya utangnya. Menurut McKinsey pada 2016, proyek infrastruktur memberikan return 20 persen, sementara biaya utang pemerintah sekitar 8 persen.
Disebutkan, China memberikan pinjaman ke beberapa negara untuk mewujudkan New Silk Road yang semuanya akan terhubung dengan China. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, juga telah memperingatkan akan bahaya Chinese Money Trap ini. Mahathir, sejak kembali menjabat, terus menyuarakan perjanjian ulang atau bahkan pembatalan pada rencana kerjasama pembangunan infrastruktur oleh China yang disebutnya tak adil.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPerusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaPKT mengapresiasi perolehan suara partai berlambang pohon beringin di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengungkap sejumlah tantangan besar Indonesia di Tahun 2025
Baca SelengkapnyaKomite Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap meminta Kementerian BUMN untuk membuat skema pengawasan keuangan di tubuh PT KAI.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaDampak masuknya barang murah China membuat industri di sejumlah negara terancam kolaps.
Baca Selengkapnya