Kemenko Perekonomian: Bonus Demografi jadi Bencana Jika Tak Didukung Lapangan Kerja
Merdeka.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, bonus demografi berdasarkan hasil sensus penduduk di 2020 sebanyak 70 persen. Angkatan ini akan menjadi bencana bagi Indonesia apabila tidak didukung dengan lapangan kerja yang memadai.
"Bonus demografi berdasarkan sensus 2020 sudah lebih dari 70 persen. Kalau tidak didukung dengan penyediaan lapangan kerja dan pembekalan kompetensi tenaga kerja, jangan sampai bonus demografi jadi bencana buat kita," ujarnya, Jakarta, Kamis (18/3).
Susiwijono mengatakan, tantangan Indonesia khususnya sektor tenaga kerja cukup besar apalagi di tengah pandemi Virus Corona. Di mana pemerintah mencatat sebanyak 9,7 juta pekerja menganggur. Belum lagi masih ada pekerja yang setengah menganggur.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Dimana Kemensos mengusulkan pembaruan data? 'Karena itulah saya meminta pemerintah daerah untuk aktif memperbarui data secara berkala,' ujarnya pada para kepala daerah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut melalui zoom meeting.
-
Siapa yang dibantu Kemensos dalam program ini? 'Operasi katarak bagi lansia sangat penting, kalau tidak ditangani segera bisa berakibat terganggunya aktifitas ekonomi mereka, sehingga dengan memiliki mata sehat mereka bisa tetap produktif, ' ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di RSUD Dr Iskak, Kab Tulungagung, Rabu (22/11).
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
"Tantangan masih banyak. Tantangan perekonomian terutama masalah ketenagakerjaan pengangguran di masa pandemi 9,7 juta ditambah setengah penganggur pekerja paruh waktu di atas 56 juta. Ini tantangan yang luar biasa," jelasnya.
Untuk itu, kata dia, keputusan pemerintah memberikan pelatihan sekaligus bantuan semi bantuan sosial melalui Kartu Prakerja menjadi salah satu terobosan mumpuni. Program tersebut selama satu tahun banyak menyelamatkan tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan maupun mengasah skill untuk masuk dunia kerja.
"Di luar itu, sebagian besar pekerja formal kita terdampak pandemi. Kartu Prakerja betul-betul akan kita andalkan dalam konteks menjaga ekonomi dan pemulihan ekonomi nasional," tandasnya.
Agar Tak Seperti China, Indonesia Harus Mampu Manfaatkan Bonus Demografi
Tim Ahli Menteri Perekonomian, Ngakan Timur Antara, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara dunia saat ini dipengaruhi dengan seberapa besar generasi pemuda yang produktif. Oleh karenanya, kata dia, bonus demografi pada 2030 menjadi peluang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan tertingginya.
Ngakan menyampaikan setiap negara berkesempatan mendapatkan peluang bonus demografi. Seperti halnya China, dalam puncak bonus demografi negeri Tirai Bambu itu mampu tumbuh dua angka, sementara pasca melewati bonus demografi pertumbuhan China terkoreksi menjadi 6 persen.
"Indonesia tidak ingin seperti itu kita harus persiapkan SDM. Kalau tidak siapkan SDM dengan baik, bukan jadi bonus tapi jadi beban pemerintah dan membuat ekonomi sulit," kata Ngakan di Jakarta, Selasa (24/12).
Ngakan menambahkan jumlah tenaga kerja di Indonesia pun akan semakin produktif apabila SDM dipersiapkan sejak dini. Namun dalam menyiapkan SDM butuh bergandengan tangan, artinya menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintah, perguruan tinggi, hingga masyarakat.
"Ini adalah tugas kita bersama, kampus, pemerintah, dan masyarakat, kampus merupakan produsennya yang mengambil langkah-langkah dalam menyiapkan kurikulum. Karena buatan manusia bisa berubah suatu saat dengan kondisi dan dinamika yang ada," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaJika Indonesia mampu merespons bonus demografi, maka akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaMemanfaatkan bonus demografi yang akan berlangsung hingga 2035 akan menjadi peluang RI keluar dari situasi ini.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia bakal menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaSelama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
Baca SelengkapnyaSaid menilai Indonesia masih gagal memanfaatkan bonus demografi untuk membuat Indonesia lebih produktif.
Baca Selengkapnya