Kemenko Perekonomian: Harga Jagung Mahal karena Produksi Tidak Stabil
Merdeka.com - Asisten Deputi Pangan Kementerian Koordinator Perekonomian, Muhammad Saifulloh menyebut bahwa tingginya harga jagung yang berdampak pada meningkatnya harga pakan ternak disebabkan beberapa faktor. Salah satunya produksi dalam negeri yang tidak stabil.
Saifulloh mengatakan, terdapat multifaktor yang menyebabkan harga jagung menjadi tinggi seperti produksi dalam negeri yang belum optimal hingga belum ada mekanisme cadangan jagung.
Menurut dia, penanaman komoditas jagung masih sangat tergantung dan harus memperhatikan musim, sehingga pasokan jagung juga berbeda-beda di setiap waktu. Selain itu, rantai pasar jagung masih panjang sehingga harga pasar lebih banyak ditentukan oleh pedagang dan pengepul.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Apa yang menyebabkan harga singkong meningkat? Saat ditemui wartawan, seorang penjual singkong dan ubi jalar di Pasar Kopro, Wartini mengaku jika saat ini terjadi peningkatan penjualan.Menurutnya, hal ini seiring dengan tingkat konsumsi umbi-umbian tersebut yang juga tinggi di tengah harga beras yang belum turun.
-
Bagaimana si penjual jagung menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Kapan penjual jagung mulai menabung? Ia mengaku sudah berjualan jagung rebus sejak 2 tahun yang lalu. Meski masih anak-anak, Ia tak lantas menghamburkan uang hasil jualan jagung rebus tersebut. Bahkan, Ia menabungnya sedikit demi sedikit sejak tahun lalu.
-
Kapan jagung mulai dibudidayakan? Ini bermula sejak jagung mulai dibudidayakan 9.000 tahun lalu.
"Harga jagung internasional naik sekitar 36 persen sejak Oktober 2020 sampai dengan April 2021," kata Saifulloh dikutip dari Antara, Selasa (20/4).
Dia juga menyebutkan bahwa kebutuhan jagung per bulan relatif sama sehingga menyebabkan harga turun ketika pasokan berlebih dan harga naik ketika pasokan turun. Untuk menstabilkan harga jagung perlu dirumuskan mekanisme pengelolaan stok.
Selain itu Saifulloh juga berpendapat saat ini belum ada mekanisme cadangan jagung pemerintah sehingga rawan muncul masalah di tingkat petani ketika harga jatuh dan di tingkat pengguna terutama peternak ketika harga jagung naik.
Kebutuhan Jagung
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, prognosa ketersediaan kebutuhan jagung pipilan kering periode Januari-Mei 2021 terdapat defisit pada April dan Mei. "Ini sebenarnya April dan Mei sudah ada warning minus 265,349 ton dan Mei minus 2.896 ton, ini butuh effort luar biasa untuk produsen jagung," kata dia.
Neraca kebutuhan dan ketersediaan jagung pada Januari hampir 600 ribu ton, Februari 1 juta ton, Maret 900 ribu ton, dan diperkirakan defisit pada April dan Mei.
Technical Consultant US Grains Council Budi Tangendjaja juga menyebutkan masalah produksi jagung pipil di Indonesia karena memiliki kadar air yang tinggi. Tingginya kadar air tersebut membuat tanaman dan hasil panen jagung mudah ditumbuhi jamur hingga menjadi rusak.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri melakukan monitoring penyerapan dan harga jagung di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan 7 ton kini menjadi hanya 5 ton beras saja.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca Selengkapnya