Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenko Perekonomian: Jika Kita Fokus ke Kesehatan Saja, Ekonomi Bisa Macet

Kemenko Perekonomian: Jika Kita Fokus ke Kesehatan Saja, Ekonomi Bisa Macet pertumbuhan ekonomi. merdeka.com /Arie Basuki

Merdeka.com - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir membantah jika pemerintah saat ini lebih berfokus terhadap kebijakan pemulihan ekonomi nasional dibandingkan upaya memerangi pandemi Covid-19..

Menurutnya, hal ini tercermin dari terus meningkatnya persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia hingga mencapai 84,02 persen. Sedangkan kesembuhan di dunia hanya berkisar di level 69,56 persen.

"Pemerintah terus berupaya menyelesaikan masalah (Covid-19) dipecahkan. Apa yang bisa ambil kesimpulan itu?. Salah satunya lama tingkat recovery rate kita terus makin meningkat mencapai 84,02 persen. Jauh di atas kesembuhan global yang masih 69 persen. Artinya ada solusi," paparnya dalam webinar Serap Aspirasi Undang-Undang Cipta Kerja di Bali, Jumat (27/11).

Orang lain juga bertanya?

Kendati demikian, upaya mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional juga menjadi tak kalah penting untuk digencarkan pemerintah. Cara ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan hebat dari pandemi Covid-19, sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan di masa kedaruratan kesehatan ini.

"Kita tahu Covid-19 sudah merambah ke seluruh dunia dan terus meningkat ekskalasinya. Maka kondisi ini tentunya kalau kita hanya berfokus pada sisi aspek kesehatan saja, maka ekonomi bisa macet," tambahnya.

Oleh karena itu, pemerintah menilai perlu di tengah upaya masif untuk memerangi virus mematikan asal China itu tetap juga mementingkan kebijakan ekonomi. Sehingga diharapkan roda ekonomi tetap bergerak untuk mempercepat proses proses pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan tetap menggerakkan ekonomi. Itu tujuan kita ingin juga menyejahterakan rakyat," tegas dia mengakhiri.

Pemerintah Diminta Tak Jemawa

Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics (Indef), Faisal Basri meminta Pemerintah Indonesia untuk tidak jemawa dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Sebab, jika tak berhati-hati Indonesia dinilai bisa bernasib sama dengan Iran yang masih dihadapkan pada persoalan penyebaran virus mematikan asal China.

"Kita kelihatannya mirip dengan Iran. Kita berharap tidak seperti Iran yang telah mengalami tiga gelombang sekarang, karena abai dia terlalu pede dalam menangani Covid-19," paparnya dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).

Untuk itu, dia meminta pemerintah lebih mengedepankan kebijakan memerangi pandemi Covid-19 ketimbang ekonomi. pemerintah untuk fokus pada penganan pandemi ketimbang ekonomi. Menyusul kasus harian positif Covid-19 kian meningkat selama beberapa waktu terakhir.

"Pertambahan kasus aktif di Indonesia sudah semakin tinggi angkanya. Saat ini 98,2 persen kabupaten/kota juga sudah terjangkit dan tinggal 9 persen saja yang belum. Kuncinya adalah di Covid-19 tidak diragukan lagi," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani

Pernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.

Baca Selengkapnya
Bisakah Kebijakan WFH PNS Tekan Polusi Jakarta?
Bisakah Kebijakan WFH PNS Tekan Polusi Jakarta?

Polusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kemenko Perekonomian Dorong Bonus Demografi untuk Indonesia Lebih Maju dan Sejahtera
Kemenko Perekonomian Dorong Bonus Demografi untuk Indonesia Lebih Maju dan Sejahtera

Dengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segerakeluar dari middle income trap.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Kunci Penting Indonesia Emas Bisa Terwujud di 2045
Airlangga Ungkap Kunci Penting Indonesia Emas Bisa Terwujud di 2045

Kebijakan ini mencakup inisiatif untuk mendorong industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Ganggu Stabilitas Ekonomi
Presiden Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Ganggu Stabilitas Ekonomi

Dia tak mau stabilitas ekonomi terganggu hanya karena situasi tahun politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya

Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah

Sekjen Partai Golkar ini menambahkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya