Kemenko Perekonomian soal Covid-19: Kita Harus Hati-Hati Kemungkinan Gelombang Kedua
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Reza Yamora Siregar memperkirakan penyebaran Covid-19 masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi pemerintah tengah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang artinya seluruh akses perekonomian dan pergerakan masyarakat dibuka kembali.
"Gelombang kedua itu akan terjadi, probability untuk kejadian itu cukup tinggi," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (10/5).
Jika berkaca pada pandemi krisis yang sudah terjadi di masa lampau, yang namanya pandemi itu tidak akan berhenti atau setop. Seperti halnya terjadi pada pandemi flu atau spanish flu yang terjadi pada saat 1918 hingga 1920.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana wabah pes menyebar? Dikenal sebagai Black Death, wabah pes adalah salah satu penyakit paling mematikan dalam sejarah, terutama menyebar melalui gigitan kutu yang hidup pada tikus.
"Kita akui, kita mesti hati-hati, karena dengan adanya kemungkinan gelombang kedua, apakah kemudian makin buka tutup seenaknya, itu juga tidak bisa karena sektor ekonomi gak bisa main tutup buka saja," kata dia.
Protokol Kesehatan
Pemerintah pun terus memutar otak agar penyebaran Covid-19 tidak sampai terjadi di gelombang kedua. Beberapa sektor usaha yang akan siap untuk dibuka wajib mengedepankan protokol kesehatan.
"Jadi antisipasi gelombang kedua pasti ada. Makanya persiapan yang paling penting dari kita itu adalah protokol kesehatan itu penting sekali. Jadi setiap sektor usaha, sebelum mereka dibuka, sebelum consider dibuka itu mereka harus menyiapkan protokolnya," ungkapnya.
"Gelombang kedua pasti akan terjadi, tapi sekarang apa kemudian kembali nutup atau memperkuat protokol dan memperkuat fasilitas kesehatan, dan memperbanyak testing itu supaya ekonomi bisa tetap jalan at the same time," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaLima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaKeduanya dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan virus HMPV bukanlah virus yang mematikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya