KemenLHK sebut penerapan EURO 4 dukung ketahanan energi
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia akan segera memberlakukan standar emisi EURO 4 secara bertahap mulai tahun depan. PT Pertamina (Persero) saat ini tengah melakukan kajian kilang pabrik untuk mencapai standar Euro 4.
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono mengatakan pemberlakuan EURO 4 merupakan salah satu inovasi dalam mendukung ketahanan energi. Untuk itu, kajian mengenai penerapannya harus segera dilakukan secara bertahap.
"Kalau tidak dimulai dari sekarang akan mundur-mundur terus. Jadi yang namanya mulai kan tidak harus jadi langsung seluruhnya. Ada proses implementasi, evaluasi, dan nanti kita juga tetap koordinasi sama kementerian yang lain," ujar Bambang di Gedung Kementerian PAN-RB, Jakarta, Jumat (21/4).
-
Apa strategi Pertamina untuk mengurangi emisi? Pada diskusi bertema 'Ocean High Level Panel: Embodiment of Blue Economy Through a Sustainable Use of Coastal and Marine Resources to Save the Ocean Environment' di Paviliun Indonesia - COP 28, Yoki menjelaskan empat strategi dalam mengurangi emisi. Pertama, desain kapal ramah lingkungan. Saat ini PIS memiliki 19 kapal ramah lingkungan dan tiga kapal yang memenuhi standar emisi International Maritime Organization (IMO) tier tiga.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Apa yang sedang dikaji Pertamina saat ini? 'Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut,' kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, (30/8).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina berinovasi untuk energi? 'Ekosistem inovasi yang terbentuk menjadi komitmen Pertamina dalam membangun sinergi Pentahelix bersama pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat dan media,' ujar Oki Muraza, Senior Vice President Research and Technology Innovation PT Pertamina (Persero) yang mewakili perusahaan menerima penghargaan tersebut.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
Bambang berharap tidak ada pertentangan dalam tahapan penerapan EURO 4. Dia berharap, tahapan penerapan EURO 4 bisa segera dilakukan termasuk komunikasi dengan publik, implementasi dan skala uji coba. Di mana, penerapan EURO 4 rencananya akan berlaku efektif mulai 10 Oktober 2018.
"Kalau diperjalanannya harus diperbaiki, ya diperbaiki. Tidak harus langsung jadi 100 persen, bertahap. Kan menuju 2021 kan harus ada tahapan perencanaan, dimulai dengan komunikasi dengan publik, implementasi, skala uji coba. Itu aja yang bisa disandingkan. Jadi tidak ada pertentangan," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia akan segera memberlakukan standar emisi Euro 4 secara bertahap mulai tahun depan. Pemberlakuan ini sesuai amanat Peraturan Menteri (Permen) LHK Nomor 20/Setjen/Kum.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.
Pemberlakuan peraturan tersebut diperuntukkan bagi standar emisi Euro 4 kendaraan bermotor tipe baru dan yang sedang diproduksi berbahan bakar bensin. Aturan tersebut akan berlaku efektif mulai 10 Oktober 2018.
Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan Pertamina masih melakukan kajian kilang pabrik untuk mencapai standar Euro 4. Pertamina masih membutuhkan koordinasi internal antara Pertamina dan Pemerintah untuk dapat mengejar target yang telah ditetapkan.
"Euro 4 strateginya adalah di pabrik ya, tentunya di kilang kita. Jadi isunya masih baru. Kita akan koordinasi di internal Pertamina dan tentu dengan Pemerintah. Akan ada saya kira komunikasi lebih intensif untuk membahas itu," ujarnya.
Daniel mengatakan belum memiliki gambaran khusus mengenai pelaksanaan Euro 4 tahun 2018, termasuk kendala yang akan dihadapi Pertamina. "Saat ini belum terlaksana, belum diimplementasikan, jadi kita belum punya gambaran utuh," ungkapnya.
Lebih jauh Daniel menambahkan, Pertamina belum dapat menetapkan perkiraan harga yang akan diterapkan. "Tentunya nanti dibahas secara komprehensif implikasi dan penetapan harganya," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Energi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaPemerintah dorong produksi BBM rendah sulfur untuk kurangi polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaSinergi yang kuat antar subholding juga mempertegas langkah Pertamina untuk menjalankan komitmen.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku di beberapa SPBU Pertamina sudah tak menjual Pertalite dan kini diganti dengan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaPertamina akan mulai dengan E5% dan dalam Kebijakan Energi Nasional Indonesia, secara bertahap akan meningkat menjadi E40.
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM sebenarnya telah menetapkan kewajiban penyediaan BBM rendah sulfur sejak Oktober 2018.
Baca SelengkapnyaProduk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertamina Persero beberkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan.
Baca Selengkapnya