Kemenperin Bocorkan 5 Sektor Industri jadi Primadona di Era Industri 4.0
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menetapkan 5 sektor industri yang akan jadi prioritas dalam peta jalan atau road map penerapan industri 4.0 di Indonesia. Ke 5 sektor tersebut diklaim paling besar menyumbang terhadap Produs Domestik Bruto (PDB) nasional.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan, sektor industri tersebut adalah makanan dan minuman, kimia, tekstil, elektronika dan otomotif.
"Lima sektor inilah merupakan penyumbang hampir 65 persen di PDB dan 50 persen penyerapan tenaga kerja sehingga jika kita garap bersama-sama tentunya ini akan mentrigger (memicu) pertumbuhan ekonomi kita lebih signifikan," kata dia dalam acara Workshop Pendalaman Kebijakan Industri, di Padang, Selasa (8/10).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa saja yang diekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun. Wapres mengaku bersyukur karena sejauh ini sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penopang ekonomi disaat pandemi serta memenuhi komoditas dalam negeri dan ekspor secara baik.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
Oleh karena itu, dia mengajak semua kementerian dan lembaga terkait untuk ikut serta mengimplementasikan road map industri 4.0. Sebab penerapan industri 4.0 dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua sektor, khususnya bidang industri.
"Harus tersosialisasikan sehingga semua sektor, semua kementerian dapat mendukung 4.0 yang selama ini kita kumandangkan," ujarnya.
"Peta jalan diharapkan dapat mewujudkan tujuan Indonesia dimana aspirasi kita di akhir 2020 bisa menjadi 10 negara terbesar di dunia. Kita bisa meningkatkan satu sampai dua persen pertumbuhan ekonomi kita," dia menambahkan.
Selain itu, penerapan industri 4.0 juga diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDB hingga 25 persen. Kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara nett ekspor.
"Tentunya tidak lupa karena Indonesia akan mendapatkan bonus demografi kita juga harus menyediakan lapangan pekerjaan 10 sampai 15 juta," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaEmisi sektor industri di Indonesia terus meningkat pada periode 2011-2022.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut menegaskan ketangguhan industri nasional di tengah tantangan global.
Baca SelengkapnyaTarget ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi jasa industri selama 2015-2022 sebesar diperkirakan berada di rentang 3,35-3,75 persen terhadap PDB Nasional.
Baca SelengkapnyaPIDI 4.0 adalah sebuah lembaga pemerintah yang dibangun untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0.
Baca SelengkapnyaJalan dekarbonisasi merupakan panduan penting menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaMasing-masing sektor industri dalam negeri harus bisa memetakan produk-produk yang memiliki potensi tumbuh di atas 8 persen.
Baca Selengkapnya