Kemenperin Dorong IKM Go Digital Wujudkan Indonesia Menjadi 10 Ekonomi Terbesar Dunia
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian terus gencar melakukan pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital. Upaya ini sebagai bagian pelaksanaan langkah-langkah prioritas yang tertuang di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
Tujuannya guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri keempat, seperti terlibat di e-commerce yang diimplementasikan dalam e-Smart IKM.
"Salah satu bagian dari prioritas nasional tersebut adalah pemberdayaan sektor Industri Kecil dan Menengah, yakni dengan membangun platform e-commerce secara nasional, pengembangan technology bank, serta mendorong penguatan fondasi bisnis bagi pelaku IKM," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Gati Wibawaningsih pada acara e-Smart IKM 2019 'IKM GO DIGITAL' di Palembang, Senin (19/8).
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Apa program Kemenkop UKM untuk membantu UMKM masuk ke rantai pasok industri kendaraan listrik? Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, ajang INABUYER merupakan peluang bagi UMKM sebagai start up, dealer, bengkel konversi, jasa swap baterai atau pengisian listrik dan rantai pasok komponen.
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
Ditjen IKMA kembali menyelenggarakan e-Smart IKM dengan tema 'IKM Go Digital' yang kini dilanjutkan di Kota Palembang pada tanggal 19 Agustus 2019. Acara ini dihadiri oleh 500 orang peserta yang meliputi IKM dan masyarakat umum dari wilayah Sumatera Selatan.
Acara ini berkolaborasi dengan 4 online marketplace di Indonesia, 1 perbankan, 2 Financial Technology, 1 aplikasi Point of Sale (POS), 1 aplikasi promosi digital, 1 perusahaan ER untuk IKM, dan 1 Information Technology yang akan memberikan edukasi melalui format digital yang dapat diakses melalui internet.
"Upaya pengembangan IKM melalui pemanfaatan teknologi digital ini juga untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0," kata Gati.
Gati meyakini, revolusi industri 4.0 memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17 persen, tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi ini tentunya didukung oleh pertumbuhan sektor industri," ujarnya.
"Sementara itu di tahun 2018 juga, secara keseluruhan industri pengolahan berkontribusi sebesar 19,86 persen terhadap perekonomian Indonesia. Dari angka tersebut, industri pengolahan non migas berkontribusi sebesar 17,63 persen terhadap perekonomian nasional," tambah Gati.
Gati menjelaskan, sektor industri tersebut termasuk juga di dalamnya adalah IKM yang merupakan tulang punggung dari perekonomian nasional.
Berdasarkan data sensus ekonomi tahun 2016 dari Badan Pusat Statistik, IKM berjumlah 4,4 juta unit usaha, atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha industri. Sektor industri mikro, kecil, dan menengah menyerap 10,5 juta tenaga kerja, atau menyerap sekitar 65 persen tenaga kerja sektor industri secara keseluruhan.
Gati pun percaya, dunia telah memasuki era digital economy, di mana model bisnis yang banyak dijalankan adalah berbasis teknologi informasi dan komunikasi, termasuk untuk peningkatan kemampuan SDM dalam rangka meningkatkan nilai tambah, industrialisasi, dan kesempatan kerja.
"Melihat kenyataan ini, maka peningkatan kemampuan infrastruktur telekomunikasi, internet, dan data adalah sebuah keharusan," kata Gati.
Apalagi, kata Gati, Indonesia mempunyai potensi seiring dengan semakin berkembangnya penggunaan internet pada masyarakat. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, sepanjang tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang.
"Penetrasi penggunaan internet itu diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online," ujar Gati.
Kemudian, Gati melanjutkan didukung juga dengan pengguna aktif smartphone di Indonesia yang terus tumbuh, dari 38,3 juta orang di tahun 2014 menjadi 103 juta orang pada 2018.
Menurut Gati, transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online yang semakin marak di Indonesia, tidak hanya untuk produk berupa barang bahkan jasa, menjadikan industri e-commerce memiliki tantangan besar tetapi menjanjikan potensi yang besar pula.
"Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital," kata Gati.
Gati mengatakan bahwa Ditjen IKMA menargetkan sebanyak 10.000 pelaku IKM dari berbagai sektor dapat masuk ke pasar online melalui e-Smart IKM selama periode tahun 2017-2019. Mereka terdiri atas sektor industri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta industri kreatif.
"Hingga saat ini, animo peserta cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha," ungkapnya.
Total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut, tercatat mencapai Rp2,3 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 31,87 persen di antaranya atau sekitar Rp755 juta berasal dari sektor industri makanan dan minuman.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaSetiap kementerian cenderung fokus pada target masing-masing tanpa mengutamakan kolaborasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaTarget ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga menargetkan transaksi UMKM di setiap daerah tembus Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaTeten mengatakan, industrialisasi yang harus berbasis keunggulan domestik sehingga punya potensi untuk maju dan berkembang.
Baca Selengkapnya