Kemenperin Gandeng Singapura Latih Tenaga Kerja RI Hadapi Industri 4.0
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan pemerintah Singapura untuk melakukan up skilling dari Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang ada di bawah Kemenperin. Tujuannya, agar para pekerja mampu beradaptasi dengan industri 4.0.
"Singapura tentu menawarkan kerja sama dengan kemenperin untuk melakukan up skilling dari SDM industri yang ada di dalam atau di bawah Kemenperin, melalui politeknik-politeknik atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau community colleges di Indonesian," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela kunjungan Presiden Singapura, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (5/2).
Agus menjelaskan, pelatihan SDM untuk industri 4.0 merupakan salah satu prioritas dalam pemerintahan Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pemerintah sangat peduli terhadap keberadaan SDM yang mumpuni, yang bisa menjawab semua tantangan terkait era industri 4.0.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Bagaimana cara Kemnaker meningkatkan kompetensi SDM? “Kemnaker tidak hanya membangun gedung workshop, tetapi juga penyediaan alat-alat penunjang pelatihan, penyiapan calon instruktur, dan pengelola serta program pelatihan,“ ucapnya.
-
Apa yang dilakukan Kemnaker untuk tingkatkan SDM? 'Ini dikarenakan BLK Komunitas bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia,' kata Menaker dalam sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Kota Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (8/2).
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Bagaimana Kemnaker mengembangkan SDM yang kompeten dan berdaya saing global? “Kami mengucapkan banyak terima kasih atas upaya doa dan ikhtiar seluruh pihak yang terus mendukung kami dalam pengembangan SDM yang kompeten dan berdaya saing global,“ ujarnya.
Nantinya, ada lima sektor yang menjadi roadmap making Indonesia 4.0, yakni otomotif, elektronik, kimia, tekstil, dan makanan dan minuman. Dia berharap, kerjasama ini mampu membuat institusi pendidikan di bawah Kemenperin mendesain kurikulum yang bisa menjawab tantangan-tantangan di industri 4.0.
"Ini yang kita harapkan partisipan bisa menjadi master trainers, jadi kita sedang membentuk master trainers yang akan melatih dan mendesain kurikulum di politeknik masing-masing di industri 4.0," ungkapnya.
Selain itu, Agus juga berharap pelatihan tersebut bisa menjawab tantangan industri 4.0 dalam meningkatkan efisiensi produksi, untuk meningkatkan daya saing, baik di domestik maupun internasional.
Prioritas Utama Singapura
Sementara itu, Presiden Singapura Halimah Yacob mengatakan, pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan Industri 4.0 adalah prioritas utama bagi Singapura dan Indonesia.
"Kedua negara kita memiliki tujuan yang sama untuk memastikan bahwa warga negara kita, tidak hanya dipersiapkan dengan baik untuk gangguan teknologi yang disebabkan oleh Revolusi Industri Keempat, tetapi juga berada dalam posisi yang baik untuk menuai manfaat yang mereka berikan kepada masyarakat, industri, dan ekonomi kita," kata Halimah.
Dia menjelaskan, baik Singapura maupun Indonesia mengakui bahwa pekerja, perlu dilengkapi dengan keterampilan yang relevan, sehingga mereka dapat beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi ini. Kursus pelatihan hari ini adalah hasil dari visi bersama kami untuk melakukannya.
"Mengubah industri menjadi Industri 4.0, adalah tantangan panjang. Ini lebih seperti maraton daripada lari cepat. Singapura mengakui bahwa Indonesia berani melangkah maju dalam industri itu," jelas Halimah.
Kemudian, Halimah menegaskan kembali bahwa Singapura tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama, dengan Indonesia di bidang yang saling menguntungkan tersebut.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker mengapresiasi para Pekerja Migran Indonesia di Singapura yang mengisi hari liburnya dengan kegiatan positif.
Baca SelengkapnyaKebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produktivitas akan memberikan ruang yang lebih besar untuk menaikkan upah tanpa harus berdampak pada kenaikan harga barang.
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meresmikan Perkumpulan Pengelola Pelatihan Pekerja Migran Indonesia (P4MI).
Baca SelengkapnyaSMF, yang merupakan lembaga penghubung antara sektor publik dan swasta Singapura, mengurasi dan memelopori sejumlah program pengembangan SDM.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaHuman resources salah satu hal yang utama dalam menciptakan iklim dunia yang kondusif.
Baca SelengkapnyaSsaat ini dunia ketenagakerjaan berada pada era persaingan global di mana kompetisi antarnegara terjadi sangat keras.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya saat mengunjungi SMK Mitra Industri 02 di Pati, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca Selengkapnya