Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenperin: Investor Tekstil China Tak Mau Kolaborasi dengan Perusahaan Lokal

Kemenperin: Investor Tekstil China Tak Mau Kolaborasi dengan Perusahaan Lokal Pekerja tekstil. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong interlinkage antar sektor agar bisa mengembangkan industri otomotif, tekstil dan produk tekstil (TPT), dan alas kaki dalam negeri. Kolaborasi dipandang penting dalam menambah kontribusi industri ke perekonomian dengan target 19,3 persen di tahun 2024.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Muhdori menyebut bahwa industri tekstil di Indonesia masih lebih kuat ketimbang Vietnam dan Bangladesh. Sebab, hulu dan hilir masih dikuasai lokal. Namun, Kemenperin menyayangkan investor tekstil China yang malah enggan bekerja sama dengan perusahaan dalam negeri.

Hal itu dinilai bertentangan dengan semangat investasi kolaboratif dan menyebabkan distorsi di dunia industri.

Orang lain juga bertanya?

"Pengalaman di industri tekstil dan alas kaki, banyak investor China masuk akuisisi di Jateng dan Jabar, tapi mereka enggan kerja sama dengan perusahaan dalam negeri," ucap Muhdori di Jakarta, Rabu (4/9).

Kemenperin menyebut industri tekstil pada umumnya masih dikuasai lokal dari hulu sampai hilir. Ini menghilangkan kekhawatiran bahwa investasi akan lari ke luar negeri, sebab pelaku industri masih orang Indonesia.

"Menurut analisis kami, yang di Vietnam dan Bangladesh kekokohannya itu tak sebagus di Indonesia karena di Indonesia terintegrasi dari hulu dan hilir dan pelakunya saudara-saudara kita, dan tak mungkin rezekinya dialihkan ke luar," ujar Muhdori.

Pihak Kemenperin pun mendukung adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dan percaya bisa memajukan industri dengan mengandalkan perusahaan yang sudah eksisting, kemudian ditambah sentuhan teknologi revolusi industri 4.0 dan pengembangan pendidikan vokasi.

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor
Kadin Tak Ingin Industri Tekstil Makin Lemah Akibat Ulah Oknum Asal Impor

Masuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya

Aturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Bantah Industri Tekstil Gulung Tikar Akibat Aturan Impor Kemendag
Zulkifli Hasan Bantah Industri Tekstil Gulung Tikar Akibat Aturan Impor Kemendag

Zulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain

Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Akui Regulasi Belum Bisa Lindungi Industri Tekstil dari Serbuan Produk Impor
Menkop Teten Akui Regulasi Belum Bisa Lindungi Industri Tekstil dari Serbuan Produk Impor

Pemerintah masih berupaya untuk melindungi produk dalam negeri dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China

Luhut menegaskan bahwa China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya
Wamendag Minta Pengusaha Tekstil Tak Khawatir soal Aturan Relaksasi Impor: Produk Tekstil Masih Dibatasi
Wamendag Minta Pengusaha Tekstil Tak Khawatir soal Aturan Relaksasi Impor: Produk Tekstil Masih Dibatasi

Jerry memastikan, impor terhadap produk tekstil tetap dapat terkendali.

Baca Selengkapnya
Sadiaga Tolak TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten: 80 Persen UMKM hanya Reseller Produk Impor
Sadiaga Tolak TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten: 80 Persen UMKM hanya Reseller Produk Impor

Pelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janji Aplikasi TEMU Tidak Masuk ke Indonesia
Pemerintah Janji Aplikasi TEMU Tidak Masuk ke Indonesia

Pemerintah memastikan agar aplikasi TEMU tidak masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya