Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenperin: Kehadiran Esemka dapat Tingkatkan Penyerapan Komponen Lokal

Kemenperin: Kehadiran Esemka dapat Tingkatkan Penyerapan Komponen Lokal mobil esemka. merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Industri otomotif Tanah Air terus menggeliat dan semakin menunjukkan daya saingnya. Hal ini dibuktikan oleh hadirnya produsen kendaraan bermotor roda empat dengan principal (pemilik produk) dari Indonesia, yakni PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kehadiran pabrik mobil bermerek ESEMKA tersebut, ditargetkan dapat meningkatkan penyerapan komponen otomotif dalam negeri, khususnya yang diproduksi Industri Kecil dan Menengah (IKM). Langkah strategis ini akan mewujudkan kemandirian industri nasional, terutama sektor otomotif.

"Saat ini, PT SMK telah bekerjasama dengan lebih dari 30 industri penyedia komponen otomotif lokal dan sudah melakukan persiapan untuk produksi massal, kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9).

Menperin memastikan, peresmian pabrik senantiasa memberikan efek berganda bagi perekonomian, seperti membuka lapangan kerja baru. "Pada tahap awal akan menyerap 300 tenaga kerja untuk satu shift. Kalau kapasitasnya nanti bertambah, tentu bertambah juga jumlah tenaga kerjanya. Ini untuk tenaga kerja lokal," ungkapnya.

Airlangga memproyeksi industri otomotif di Indonesia ke depannya terus ekspansif seiring dengan adanya peningkatan investasi. Apalagi, bagi mereka yang menghasilkan produk di bawah Rp 200 juta, seperti PT SMK ini dinilai punya peluang bisnis yang prospektif.

"Dengan harga tersebut, menjadi sarana migrasi bagi para pemilik motor yang ingin memiliki mobil pertama kali. Apalagi, PT SMK ini kan menghasilkan jenis pikap, yang dapat menunjang produktivitas. Nah, seperti jenis komersial ini, dilihat juga yang penting itu kapasitas muatan isinya. Artinya, semakin bisa menampung banyak muatannya, potensi lakunya tinggi," paparnya.

Menperin menyampaikan, pemerintah memberikan dukungan penuh dalam upaya pengembangan industri otomotif di Tanah Air. Sebab, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan agar mampu berdaya saing global berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Kami juga dorong peran dari industri komponennya, sehingga terbentuk rantai pasok terintegrasi," jelasnya.

Dalam proses produksinya, PT SMK berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan komponen lokal. Ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) bersama Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) pada Agustus 2019 lalu di Jakarta.

Airlangga mengemukakan, banyak industri komponen kendaraan di dalam negeri telah menjadi bagian dari pemasok rantai nilai global. Secara nasional, saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia yang terbagi dalam Tier 1, Tier 2 dan Tier 3 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kekuatan industri otomotif di Indonesia juga terlihat dari capaian ekspor produk otomotif dan komponennya yang terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2018, ekspor CBU sebanyak 265 ribu unit, kemudian CKD sekitar 82 ribu set, serta komponen lebih dari 86,6 juta pieces.

"Nilai ekspor komponen kita sudah menembus hingga USD2,1 miliar. Artinya, struktur dari sektor ini sudah cukup dalam. Contohnya, ekspor untuk ban kendaraan sekitar USD1,2 miliar. Selain itu, untuk sasis, kaca, dan kursinya sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Jadi, industri baja dan plastik kita sudah mampu kompetitif," sebutnya.

Airlangga menambahkan, sebagai produsen otomotif, PT SMK telah memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang telah diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian untuk enam jenis kendaraan roda empat. "Empat di antaranya merupakan kendaraan komersial tipe pick up single cabin yang diberi nama BIMA - ESEMKA, lalu satu tipe penumpang double cabin yang diberi nama DIGDAYA - ESEMKA dan satu tipe lagi kendaraan penumpang minivan dengan nama BORNEO ESEMKA, tutur Menperin.

Sebagai principal otomotif nasional, saat ini PT SMK telah memiliki fasilitas produksi yang telah siap beroperasi, antara lain lini pengecatan body, lini perakitan mobil type monocoque, type chassis, gasoline engine, diesel engine, transmisi dan axle.

Kemudian, ada juga lini penyambungan transmisi motor diesel dan motor bensin, lini pengujian kendaraan statik atau elektronik, lini pengujian jalan, lini perbaikan kendaraan pascauji, area stock yard, show room dan fasilitas pendukung lainnya.

"Tentunya fasilitas produksi yang telah dimiliki PT SMK sebagai produsen mobil telah membawa pada suatu tahapan yang lebih maju dan layak untuk dapat memproduksi kendaraan roda empat. Ini kabar yang menggembirakan bagi industri otomotif di Tanah Air," ungkap Menperin.

Pada tahun pertama PT SMK akan memproduksi sebanyak 3.500 unit pick up BIMA - ESEMKA dengan kapasitas produksi total sebesar 12.000 unit per tahun.

Menperin menyebut, industri otomotif nasional saat ini telah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional melalui peningkatan ekspor, investasi dan penyerapan tenaga kerja.

"Dari sisi produksi dan penjualan otomotif nasional, pada 2013 hingga 2018 telah mencapai rata-rata di atas 1,2 juta unit per tahun. Tentunya banyak industri komponen lokal yang turut tumbuh sejalan dengan peningkatan produksi tersebut," sebutnya.

Airlangga menegaskan, otomotif merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, sehingga Kemenperin akan terus mendorong industri otomotif Tanah Air agar semakin berdaya saing, serta mampu berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional. Salah satu upaya dilakukan dengan terus memacu tumbuhnya industri komponen otomotif Tanah Air yang akan menjadi supply chain (rantai pasok) bagi industri perakitan kendaraan dalam negeri.

"Kemenperin juga terus mendorong ketersediaan bahan baku untuk industri komponen otomotif, sehingga tidak perlu impor. Kemudian, sesuai dengan prioritas Presiden, Kemenperin terus memacu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang otomotif melalui program Industrial Revolution (IR) 4.0 maupun program Tokuteiginou yaitu pemagangan di Jepang," tegasnya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto mengatakan, Kemenperin bertekad mendorong agar mobil Esemka dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN).

"Mobil buatan anak bangsa ini diharapkan tidak banyak didominasi oleh komponen impor, sehingga TKDN harus menjadi prioritas mobil ESEMKA," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia
Menkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia

Melihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.

Baca Selengkapnya
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018

Peningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang

Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.

Baca Selengkapnya
Mobil Setir Kiri yang Produksi Indonesia Berhasil Memasuki Pasar Vietnam
Mobil Setir Kiri yang Produksi Indonesia Berhasil Memasuki Pasar Vietnam

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.

Baca Selengkapnya
Industri Pergudangan Tumbuh Positif, Karawang Logistics Park I Mulai Dibangun
Industri Pergudangan Tumbuh Positif, Karawang Logistics Park I Mulai Dibangun

ESR Karawang Logistics Park 1 akan menawarkan fasilitas gudang, terutama untuk mereka yang bergerak di sektor otomotif.

Baca Selengkapnya
Daftar Unit Mitsubishi Produksi MMKI yang sudah Diekspor ke Lebih dari 50 Negara
Daftar Unit Mitsubishi Produksi MMKI yang sudah Diekspor ke Lebih dari 50 Negara

Selama kurun waktu 7 tahun MMKI telah mengirimkan sebanyak 400 ribu ke 50 negara tujuan (ekspor).

Baca Selengkapnya
Raja Otomotif di Indonesia, dari Era Presiden Soekarno, Soeharto hingga Jokowi
Raja Otomotif di Indonesia, dari Era Presiden Soekarno, Soeharto hingga Jokowi

Industri otomotif Indonesia mengalami banyak perubahan dan dinamika sejak republik ini berdiri. Inilah para raja otomotif sejak Presiden Soekarno hingga Jokowi.

Baca Selengkapnya
Menperin Agus Tegaskan Gaikindo Bakal Mewujudkan Kehadiran Mobil Nasional
Menperin Agus Tegaskan Gaikindo Bakal Mewujudkan Kehadiran Mobil Nasional

Realisasi mobil nasional Indonesia kerap digarap serius oleh pemerintah. Yuk simak selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kece Abis, Mobil Listrik Omoda E5 Kini Dirakit di Bekasi, Jawa Barat
Kece Abis, Mobil Listrik Omoda E5 Kini Dirakit di Bekasi, Jawa Barat

Chery Indonesia merakit mobil listrik Omoda E5 di Bekasi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Pabrik Handal Siap CKD Tiga Merek Mobil China Tahun Depan, Semakin Ramai!
Pabrik Handal Siap CKD Tiga Merek Mobil China Tahun Depan, Semakin Ramai!

Invasi mobil Tiongkok semakin deras ke Indonesia. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Produksi Kendaraan Mitsubishi Capai 1 Juta Unit, sudah Diekspor ke 50 Negara
Produksi Kendaraan Mitsubishi Capai 1 Juta Unit, sudah Diekspor ke 50 Negara

Pabrik ini mulai berproduksi pada April 2017 dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 160.000 kendaraan.

Baca Selengkapnya
Mirip Esemka, Mengapa Prabowo Subianto Masih Ingin Bikin Mobil Nasional Lagi
Mirip Esemka, Mengapa Prabowo Subianto Masih Ingin Bikin Mobil Nasional Lagi

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengungkapkan rencananya membangun dan produksi mobil nasional, mobil buatan Indonesia.

Baca Selengkapnya