Kemenperin sebut impor pangan untuk industri meningkat tahun depan
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mencatat impor komoditas pangan bakal mengalami peningkatan pada 2016. Salah satunya, Monosodium Glumate (MSG) atau penyedap rasa, gula, jagung serta pakan ternak.
Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto mengatakan kebutuhan komoditas pangan rata-rata naik terutama pangan untuk industri.
"Kalau kita lihat angkanya dari tahun ini 2015, kita prediksi akan naik sekitar 5 persen untuk gula jadi 2016 sekitar 3,1 juta ton, dari awalnya sekitar 2,89 juta ton, atau setara dengan 3,22 ton gula mentah," ujar Panggah di Kantor Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/12).
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
Untuk industri MSG sendiri, Kemenperin telah mengeluarkan izin sebanyak 451.000 ton, dengan realisasi baru sebesar 316.000 ton. Sedangkan, untuk industri makanan minuman izin dikeluarkan sebanyak 20 ton dengan realisasi tercatat sebesar 10 ton.
Panggah menjelaskan kebutuhan jagung untuk indsutri pakan ternak direncanakan terus meningkat meningkat sekitar 300.000 ton pada 2016, dari yang awalnya 8,3 juta ton menjadi 8,6 juta ton.
"Jagung kan kebutuhannya itu 2015 8,3 juta ton, kita prediksi meningkat sekitar 8,6 juta ton, naik sekitar 300.000 ton," kata Panggah.
Dia menambahkan kenaikan impor beberapa komoditas pangan seperti gula dan jagung disebabkan belum terpenuhinya kebutuhan dalam negeri. Untuk menutupi kebutuhan itu, pemerintah terpaksa melakukan impor komoditas pangan.
"Sebetulnya kalau produktivitas kita dijaga, pasti kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi, seperti kualitas dan produktivitas yang tepat waktu, ini yang menjadi kendala selama ini," kata Panggah.
Dia meminta kementerian terkait impor pangan mampu menyelesaikan masalah dan berkoordinasi baik dengan sektor industri guna memenuhi pasar dalam negeri.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaMahfud mempertanyakan komitmen pemerintah saat ini yang terus menerus impor pangan.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca Selengkapnya