Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenperin Yakin Industri Logam Mampu Beri Kontribusi Besar ke Ekonomi RI

Kemenperin Yakin Industri Logam Mampu Beri Kontribusi Besar ke Ekonomi RI baja. shutterstock

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, industri logam berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Sebab, industri ini merupakan salah satu sektor yang prospektif untuk ke depannya karena kebutuhan domestik yang cukup besar.

Menurutnya, selama ini industri logam berperan penting dalam mendongkrak nilai tambah bahan baku serta membawa efek yang luas bagi perekonomian, di antaranya sebagai penghasil devisa dari ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja.

"Jadi, sektor ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa," kata Achmad, Sabtu (19/12).

Untuk itu, para pelaku usaha di industri baja ringan nasional terus berinovasi untuk meningkatkan utilitas dan produksinya. Seperti produsen genteng metal dan baja ringan, PT Tatalogam Lestari. Untuk meningkatkan daya saingnya, Tatalogam meluncurkan produk baja ringan yang telah diekspor dan diakui kualitasnya di Australia dengan sertifikat AS 97 (Australian Standart).

President Director Tatalogam Group, Yarryanto Rismono mengakui, tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global.

Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Salah satu cara yang dilakukan Tatalogam Group adalah dengan terus berinovasi. Untuk itu, menyambut tahun 2021, Tatalogam Group meluncurkan 2 produk baru yaitu rangka atap baja ringan Taso Premium dan genteng metal Kusuka.

"Produk Taso Premium ini telah diekspor ke Australia dan mendapat respon yang sangat baik. Yang kedua, produk atap metal solid resin warna yaitu Kusuka. Produk ini yang pertama kalinya di Indonesia menggabungkan kekuatan solid resin dan memiliki baja dasar yang lebih tebal. Sehingga semua kalangan masyarakat dapat memiliki atap yang kuat, indah dan berwarna," imbuhnya.

Fokus pada Kualitas

Sementara itu, Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi menerangkan, selain inovasi Tatalogam Grup juga selalu berfokus pada kualitas.

Karena itu, kedua produk yang dilincurkan ke pasaran kali ini juga sudah dibekali dengan sertifikat Standar Nasional Indonesia dengan nomor SNI 8399:2017 dan AS1397 serta memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Untuk itu dia berharap 2 produk terbaru mereka ini dapat menjadi duet maut ditahun 2021 nantinya.

"Target produksi kedua produk ini akan menyumbang 20-30 persen dari volume produksi total sebesar 180.000 ton per tahun. Lalu untuk mendukung proyek-proyek berbasis APBN dan APBD, Taso Premium dan Kusuka juga sudah punya sertifikat TKDN. Sementara untuk saat ini, komposisi ekspor memang masih dibatasi sebesar 5-10% dari kapasitas. Karena pasar domestik harus dipenuhi terlebih dahulu," terang Stephanus.

Dia menambahkan, setiap tahun Tatalogam Group mengeluarkan produk barunya. Dan setiap produk yang diluncurkan, memiliki keunggulan dan spesifikasi tersendiri yang menunjang untuk penggunaan di seluruh Indonesia.

Untuk Taso Premium sendiri diakui dikembangkan bersama dengan konsumen ekspor mereka di Sidney, Australia. Penggunaan lapisan AZ150 yang cukup tangguh sendiri diperuntukkan untuk penggunaa di wilayah pesisir pantai yang memiliki tingkat korosivitas tinggi.

"Seperti diketahui, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia. Di wilayah ini tingkat korosivitas sangat tinggi. Dengan lapisan AZ 150 pada Taso Premium, risiko korosi bisa diminimalisir. Ini (Taso Premium-red) bisa menjadi opsi bagi konsumen yang memerlukan baja ringan yang lebih tahan karat dibanding baja ringan biasa dengan lapisan AZ70," tandasnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Manufaktur Indonesia Melonjak Berkat Hal Ini
Investasi Manufaktur Indonesia Melonjak Berkat Hal Ini

Kerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025

Pernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hilirisasi, Industri Tekstil Butuh Perhatian
Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hilirisasi, Industri Tekstil Butuh Perhatian

Tetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi VII DPR Dukung Rencana Bahlil Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN
Anggota Komisi VII DPR Dukung Rencana Bahlil Jadikan Indonesia Lokomotif Ekonomi ASEAN

Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diharapkan dapat melanjutkan program hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Kunci Keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045
Airlangga Ungkap Kunci Keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045

Transformasi ekonomi menjadi hal penting dalam mengejar ambisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Megabuild & Keramika Indonesia, Memastikan Industri Lokal Bersaing Secara Global
Megabuild & Keramika Indonesia, Memastikan Industri Lokal Bersaing Secara Global

Gelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan
Jokowi Bicara Hilirisasi: Indonesia jadi Negara Maju dalam 3 Periode Kepemimpinan ke Depan

Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sektor Ritel Berperan Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional di Tengah Ketidakpastian Global
FOTO: Sektor Ritel Berperan Jadi Tulang Punggung Perekonomian Nasional di Tengah Ketidakpastian Global

Sektor ritel diharapkan dapat berperan dalam mengembangkan pertumbuhan perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI
Kejelasan soal Insentif Jadi Salah Satu Kunci Dongkrak Pertumbuhan Industri Manufaktur RI

Sektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Realisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan
Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan

Laba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan

Jokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.

Baca Selengkapnya