Kemenperin yakin kinerja industri terus meningkat, ini buktinya
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menepis tudingan adanya deindustrialisasi atau penurunan kontribusi sektor manufaktur alias industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor industri dipercaya masih akan terus mengalami pertumbuhan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara mengakui, kontribusi industri terhadap PDB memang telah mengalami penurunan. Namun, penurunan itu tidak pantas disebut sebagai deindustrialisasi.
"Kalau dibilang kontribusi terhadap PDB menurun kita tidak apa-apa memang kenyataannya menurun, tapi kalau dibilang deindustrialisasi itu yang menurun itu tidak benar. Karena kalau industri dibilang mengalami deindustrialisasi pertumbuhan tidak akan ada," ungkap Ngakan dalam Workshop Pendalaman Kebijakan Industri dengan Wartawan, di Yogyakarta, Jumat (31/8).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Menurut Ngakan, industri Tanah Air juga akan terus berkembang. Ini ditandai dengan banyaknya investor asing maupun dalam negeri yang berinvestasi, serta diikuti juga oleh penyerapan tenaga kerja yang kian meningkat.
"Industri ini juga up and down tetapi kalau kita melihat kecenderungan dari 2014-2016 lebih baik, tetapi juga ada sedikit penurunan. Namun demikian 4 besar yang dituju dari sektor industri adalah industri logam, mesin dan elektronik dan makanan juga masuk. Dan inilah beberapa industri yang dituju oleh investor kita," sebutnya.
Dengan demikian, empat sektor industri tersebut diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat. Sebab dirinya menilai, tidak akan ada pertumbuhan kalau tidak ada investor yang masuk.
Kemudian, lanjut dia, apabila dilihat lihat penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni 2014, 2015 hingga 2018. "Ini data resmi yang kita sindir dari BPS (Badan Pusat Statistik) itu 17,92 juta orang artinya terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja," kata Ngakan.
Ngakan menambahkan, tenaga kerja ini juga porsinya hampir sekitar 14 persen dari tenaga kerja nasional. Artinya industri masih merupakan dominan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dan kenyataannya industri kita tetap tumbuh artinya industri kita berkembang. Tenaga kerja yang diserap tambah banyak mana ada deindustrialisasi," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaMelalui BRI Research Institute, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh
Baca Selengkapnya