Kementan: Ada 9 bandar besar bermain di balik tingginya harga cabai
Merdeka.com - Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia telah membongkar penyebab melambungnya harga cabai rawit merah yang menembus angka Rp 100.000-150.000 per kg. Harga tersebut tidak sesuai dengan harga acuan cabai rawit merah yang dijual di tingkat konsumen berdasar Permendag No 63 Tahun 2016 yang seharusnya Rp 29.000 per Kg.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono mengatakan, selama ini yang menjadi penyebab mahalnya harga cabai rawit merah ini disebabkan pengepul.
"Jadi dari sisi petani tidak ada masalah. Masalahnya mulai di pengepul besar. Jadi bahasa saya itu bandar besar. Itu ada di Jabar, Jateng dan Jatim. Dan sentra sentra itu semua ada bandar. Ada 9 bandar itu punya kaki tangan lagi. Kalau saya bandar di Jatim pasti ada kaki tangan di Kediri, Blitar, pasti ada turunannya," kata Spudnik di gedung Kementerian Pertanian, Senin (6/3).
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Apa hasil pertanian utama Kota Batu? Penduduk Kota Batu sebagian besar bekerja sebagai petani. Adapun hasil pertanian utama dari Kota Batu adalah buah, bunga dan sayur-mayur.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Lanjutnya ada kesepakatan atau permufakatan antara pengepul atau bandar kepada pedagang di pasaran untuk membuat harga cabai di pasaran tetap tinggi.
"Saya melihat ada indikasi yang sedikit aneh. Pertama kok secara bersama ada enam perusahaan beli order kepada pengepul besar seharga Rp 180.000/kg. Itu kan jadi menarik, tidak salah pedagang itu tidak salah. Yang salah itu kalau ada mufakat bersama," ujarnya.
Spudnik menegaskan, ini bukan masalah penimbunan melainkan kesepakatan untuk menjaga harga cabai tetap tinggi. Hal ini dilakukan untuk meraup untung yang besar bagi para bandar.
"Ini bukan nimbun, tapi sepakat untuk menjaga harga di tinggi tadi. Sehingga hari ini pun susah kemudian kerena cuaca dan iklim sebagainya (harga cabai) menjadi Rp 30 ribu. Untungnya 40 persen (Pengepul) sedangkan.Saya malu sama ibu ibu masa cabe rawit lebih mahal dari daging," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaTidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.
Baca Selengkapnya