Kementan Cetak Generasi Muda Pertanian Lewat Tani On Stage
Merdeka.com - Kementerian Pertanian kembali menyapa generasi muda dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi lewat Tani On Stage (TOS). Sebagai upaya meningkatkan jumlah generasi muda pertanian yang unggul dan inovatif kali ini TOS hadir di Universitas Respati Indonesia, Jakarta Timur.
Di hadapan para mahasiswa jurusan pertanian Universitas Respati Indonesia, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, membeberkan berbagai capaian sektor pertanian selama empat tahun terkahir.
“Pertanian saat ini sangat menjanjikan, di tahun 2017 ekspor pertanian kita meningkat hingga 24% , bahkan pertanian menjadi sektor ke dua terbesar yang berperan dalam perekonimian negara setelah industri” beber Kuntoro Boga di Aula Kampus B Universitas Respati Indonesia.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Kenapa Jawa Timur jadi andalan sektor pertanian? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Enam daerah ini menjadi andalan sektor pertanian Jawa Timur.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Hasil pertanian apa yang menjadikan Jatim sebagai produsen terbesar? Kerja keras petani mengantar Jatim menjadi produsen padi dan beras terbesar se-Indonesia selama tiga tahun berturut turut yakni tahun 2020, 2021 dan 2022.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
Kuntoro Boga mengatakan saat ini banyak generasi muda yang tertarik terjun ke sektor pertanian, hal ini terlihat dari minat generasi milenial terhadap pendidikan sektor pertanian yang meningkat 12 kali lipat atau 1.237 % , faktanya pada 2013 jumlah pendaftar di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) hanya 980 orang, di tahun 2018 meningkat tajam menjadi 13.111 pendaftar.
Melihat tingginya minat di sektor pertanian, Kuntoro Boga menghimbau agar semangat generasi muda untuk menjadi bagian dari pembangunan pertanian kedepan harus terus terjaga “Menteri Pertanian, Bapak Amran, diberbagai kesempatan mengungkapkan kalau mau kaya, bergeraklah dibidang pertanian. Mau jadi konglomerat, jadi lah petani, jadi tidak ada alasan generasi muda enggan bertani, apalagi dengan adanya teknologi, bertani saat ini jauh lebih mudah” ungkap Kuntoro Boga menyemangati peserta.
Teknologi pertanian diyakini mampu mengubah pandangan anak muda soal bertani, dengan teknologi dalam bentuk alat mesin pertanian, panen yang biasanya butuh waktu berhari - hari kini dapat dilakukan dalam hitungan jam, mekaniasi pertanian juga dipercaya mampu menekan biaya produksi hingga 40%, dan mampu meningkatkan efisiensi usaha tani hingga 48 %.
Lebih lanjut Kuntoro Boga mengatakan Generasi muda mempunyai potensi sumber daya manusia yang strategis, memiliki kemampuan ide-ide dan pemikiran baru untuk menciptakan sesuatu yang berbeda di bidang pertanian.
“Mendorong generasi muda ke sektor pertanian menjadi hal stretegis yang harus dilaksanakan, kita tidak hanya bicara soal pertanian saat ini, tapi untuk lima atau
sepuluh tahun kedepan, maka penting bagi kami untuk terus memperjuangkan minat generasi muda lewat acara yang dikemas secara lebih minelial seperti TOS ini” papar Kuntoro Boga.
Kegiatan TOS pertama kali dengan tema “Manisnya Industri Kopi” dilaksanakan di Univesitas Prasetya Mulya Tangerang beberapa waktu lalu. Dengan tema “Bisnis Pertanian
Sebagai Gaya Hidup Baru”, pelaksanaan TOS yang kedua ini menyajikan materi yang lebih luas, tidak hanya membahas seputar kopi oleh Duta Kopi Indonesia, TOS kali ini juga membahas seputar Hidroponik oleh Penyuluh BPTP Jakarta. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaPadahal, generasi milenial memiliki potensi besar dalam mewujudkan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Raffi Ahmad bisa menciptakan gerakan besar Petani Besar.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng turut mendorong sertifikasi halal bagi pemilik UMKM.
Baca SelengkapnyaMentan mengajak para petani untuk merevolusi sektor pertanian Indonesia menuju pertanian modern.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin menyiapkan anggaran Rp150 triliun bagi generasi muda untuk tertarik terjun ke sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi patriot dalam mendukung program ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya"Kalau cuma tanam singkong sama jagung, mereka lebih jago, Insya Allah tidak akan gagal," kata Ganjar
Baca SelengkapnyaPada hari Kamis (21/9) lalu Kementerian Pertanian (Kementan) mengangkat pedangdut Lesti Kejora jadi Duta Petani Milenial.
Baca SelengkapnyaKondisi alam Indonesia yang terpengaruh oleh El Nino memiliki dampak yang besar bagi produksi pangan nasional.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum
Baca Selengkapnya