Kementan: harga cabai naik hal lumrah, masyarakat jangan risau
Merdeka.com - Pemerintah meminta masyarakat tidak risau menghadapi harga cabai yang meroket hingga 40 persen. Penaikan harga komoditas tersebut dinilai hal lumrah terjadi tiap tahun karena tergantung pada iklim dan cuaca.
"Jangan terlalu panik dan risau. Ya kondisinya memang begitu," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim, Jakarta, Minggu (16/11).
Kendati demikian, menurut Hasanuddin, pemerintah tetap mendesak kepala derah ketua tim pengendali inflasi daerah (TPID) lebih aktif mengatur ketersediaan cabai.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
"Aparat TPID tidak hanya mengecek saja, tapi harus action (peredaran cabai) dari tempat murah ke mahal," ungkapnya.
Lebih jauh, Hassanudin menjelaskan beberapa kota di Indonesia masih mengalami surplus cabai. Seperti Sumatera kelebihan produksi 2700 ton cabai per bulan, lantaran konsumsinya cuma 300 ton per hari. Kediri, Jawa Timur, juga surplus 2600 ton per bulan.
Secara keseluruhan, menurut dia, Indonesia mengalami surplus cabai 1,6 juta ton per tahun. Sementara konsumsi masyarakat hanya sebanyak 1,5 ton per tahun.
"Sebenarnya suprlus, ke mana sisanya? sisanya dipakai buat industri cabai olahan," terangnya.
Berdasarkan pantauan di 33 provinsi dan 165 pasar tradisional, rata-rata harga cabai merah keriting naik 32,42 persen dari Rp 40.800 per kilogram menjadi Rp 54.100 per kilogram. Harga cabai besar naik 34,42 persen dari 36.600 per kilogram menjadi Rp 49.200 per kilogram dan cabai rawit merah naik 31,30 persen dari Rp 38.900 per kilogram menjadi Rp 51.100 per kilo gram.
Terlepas dari itu, Hasanuddin mengungkapkan, pihaknya tengah mengupayakan berbagai teknologi guna meningkatkan produksi cabai. Diantaranya, penggunaan benih tahan lembab dan pemakaian pestisida biologi.
"Teknologi benih tahan kelembaban, jadi tahan organisme penyerang tanaman. Lalu pestisida biologi. Itu disesuaikan dengan lokasi dan jenis cabai," katanya.
Selain itu, pemerintah bakal memaksimalkan penggunaan kereta api guna menekan penaikan harga cabai.
"Misalnya di Jawa Timur murah tapi di Jawa Barat mahal. Itu kan dekat, bisa pakai kereta api," jelasnya.
Di luar itu, dia meminta masyarakat ikut aktif menanam cabai. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga memastikan cadangan beras nasional pada 2024 akan berada di level aman.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBeberapa harga bahan pokok sudah turun di antaranya ayam, minyak, telur dan cabai murah.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca Selengkapnya