Kementan: Harga Daging Sapi, Ayam dan Telur Tak Lebihi Batas Atas
Merdeka.com - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita membeberkan kondisi harga bahan pangan asal hewan di Indonesia. Berdasarkan pantauan pada minggu keempat April 2019 sampai Mei 2019 harga ayam broiler di farm gate atau di tingkat produsen berada di level Rp20.000.
"HPP (Harga Pokok Produksi) ayam broiler di tingkat produsen, atau farm gate Rp18.000 sampai Rp20.000 dan di lapangan paling tinggi Rp20.000. Jadi tidak di atas HPP," kata dia, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (31/5).
Harga telur ayam juga terpantau tidak melebihi HPP. Dia mengakui bahwa harga telur fluktuatif di di sejumlah daerah. "Telur ayam juga demikian Rp18.000 sampai Rp20.000. Jadi kita lihat harga telur ayam itu tidak melewati batas ambang Rp20.000. Di Kaltim, Kepri masih ada kenaikan sedikit. Tapi tidak terlalu tajam," jelas dia.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Di mana bistik daging sapi Jawa populer? Bistik daging sapi Jawa adalah salah satu masakan Indonesia yang menggabungkan cita rasa lokal dengan pengaruh kuliner Barat.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Harga kambing kurban naik berapa? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Yang mengalami gejolak memang di Jateng, di Sumsel, dan DIY. Harga naik turun di situ. Tapi yang paling tenang harganya di Bali, Sumut, Sumbar relatif tenang, harganya datar," lanjut dia.
Untuk harga daging sapi di pasar tradisional, pihaknya memantau sejumlah daerah yakni, Bali, Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Per 27 Mei 2019, untuk wilayah Bali harga rata-rata daging sapi Rp102.000 per kilogram.
"Kemudian di Jawa Timur Rp105.000 sampai Rp106.000, Sumatera Selatan Rp115.000 sampai Rp121.000, di DKI Jakarta Rp121.000 sampai hampir Rp122.000. Untuk lebaran memang di DKI untuk hari raya harga sudah di intervensi daging sapi dan ada juga daging kerbau," urainya.
Sejauh ini, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah dengan harga daging sapi paling murah di tingkat peternak. "Untuk harga di farm gate atau peternak, daging sapi itu yang paling murah hari ini per kilogram berat badan ada di NTT. Jadi memang NTT provinsi yang swasembada daging karena tidak pernah memasukkan daging tapi malah men-supply provinsi lain. Kemudian diikuti DIY, bali Sumsel," ungkapnya.
"Harga paling tinggi ada di Kepri. Kami sudah koordinasikan intervensi di sana oleh integrator sehingga kawan-kawan kita di kepri bisa lebaran dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Terkait perkembangan harga daging ayam di pasar tradisional pihaknya juga memantau di empat daerah tadi. Di Sumatera Selatan harga daging ayam berada di kisaran Rp28.000 sampai Rp33.000.
"Kemudian di Jawa Timur Rp30.000 dari Rp31.000 kemudian pernah sampai ke Rp33.000. Bali Rp35.500 sampai Rp36.750 harga daging ayamnya. DKI rata-rata Rp35.000 sampai Rp34.000 tapi sempat pada 27 Mei itu harganya Rp38.150," ujarnya.
"Harga ini berfluktuasi tiap hari, tapi tidak terlalu tajam. Begitu peningkatan tajam kita intervensi," tegas dia.
Dia menambahkan, untuk perkembangan telur ayam ras di pasar tradisional di keempat daerah, khusus 20 sampai 27 Mei terpantau harga yang paling paling rendah ada Jawa Timur. "Karena pusat telur ayam ada di Blitar, kemudian Sumatera Selatan, di Bali naik sedikit Rp23.000 dan Rp22.000, kemudian di DKI Jakarta antara Rp23.000 dan Rp24.000 di pasar rata-ratanya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim stok dan harga sembako jelang Iduladha 1445 Hijriah masih relatif aman atau stabil.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaMendag Zulhas mengatakan harga kebutuhan pokok di Jakarta cenderung stabil.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnya