Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementan Kemenperin Kolaborasi Dorong Nilai Tambah Pertanian RI, ini Strateginya

Kementan Kemenperin Kolaborasi Dorong Nilai Tambah Pertanian RI, ini Strateginya Dirjen Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim. ©Liputan6.com/Maulandy Rizki Bayu Kencana

Merdeka.com - Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan hasil pertanian dalam negeri agar memiliki nilai tambah, serta mampu menjadi penopang industri nasional. Guna mendorong upaya tersebut, dilakukan sinergi antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Pertanian (Kementan) yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman.

"Tujuan ditandatanganinya nota kesepahaman ini untuk menyinergikan tugas dan fungsi kedua lembaga dalam mendukung pembangunan serta pengembangan agroindustri," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim, Sabtu (12/12).

Rochim mengatakan, ruang lingkup kesepakatan bersama meliputi peningkatan produksi, peningkatan mutu, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian sebagai bahan baku industri, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Lalu, peningkatan jejaring kemitraan usaha pertanian dengan industri, pertukaran data dan informasi, sinergi regulasi dan standar dalam pengembangan, serta pembangunan agribisnis dan agroindustri.

Orang lain juga bertanya?

"Industri agro merupakan subsektor industri pengolahan nonmigas yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam perekonomian nasional, sehingga kinerjanya harus dioptimalkan," tutur Rochim.

Menurutnya, bila dilihat dari kontribusi ekspor, industri agro mempunyai peranan yang penting dalam nilai pengapalan industri pengolahan non-migas. "Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, pada periode Januari-Agustus 2020, total nilai ekspor industri agro mencapai USD29,27 miliar atau 35,36 persen terhadap ekspor industri pengolahan non-migas sebesar USD 82,76 miliar," ujarnya.

Sedangkan nilai impor pada periode tersebut mencapai USD9,87 miliar atau 13 persen terhadap impor industri pengolahan non-migas (USD75,97 miliar). "Dari nilai tersebut, lebih dari 70 persen merupakan impor bahan baku dan bahan penolong untuk memenuhi kebutuhan produksi industri agro dalam negeri," sebut Rochim.

Dia mencontohkan, kebutuhan bahan baku industri susu yang setara susu segar jumlahnya sekitar 4 juta ton. Kebutuhan tersebut baru dapat dapat dipenuhi oleh bahan baku dalam negeri sebesar 20 persen atau 0,9 juta ton. Sisanya sebanyak 3,1 juta ton atau 80 persen dalam bentuk skim milk powder, whole milk powder, anhydrous milk fat, butter milk powder, dan whey masih diperoleh melalui impor.

Kemudian, kebutuhan gula berbasis tebu baik untuk konsumsi maupun industri sekitar 6 juta ton per tahun. Adapun kemampuan produksi industri gula dalam negeri 2,2 juta ton per tahun yang umumnya digunakan sebagai gula konsumsi. Sehingga, kebutuhan gula industri, baik sebagai bahan baku gula rafinasi maupun industri, sebesar 3,25 juta ton masih diimpor dalam bentuk raw sugar.

Selanjutnya

Selanjutnya, jenis-jenis industri agro yang masih bergantung pada bahan baku impor antara lain biji kakao mencapai 235 ribu ton/tahun, tembakau jenis Virginia, Oriental, dan Burley sebesar 131 ribu ton/tahun, gandum mencapai 12,3 juta ton/tahun, teh hitam 10,9 ribu ton/tahun, daging hingga 166 ribu ton/tahun, serta buah-buahan dan sayuran mencapai 40,9 ribu ton/tahun.

"Bisa dilihat, masih banyak bahan baku dan bahan penolong industri agro yang diimpor. Sehingga, harapannya kerja sama strategis antara Kemenperin dengan Kementan mampu meningkatkan pemenuhan bahan baku industri, peningkatan nilai tambah di dalam negeri, dan peningkatan daya saing industri nasional, khususnya dalam memasuki pasar ekspor," imbuhnya.

Untuk meningkatkan kinerja sektor industri agro, Kemenperin membangun langkah-langkah strategis, antara lain penguatan kemampuan industri agro secara menyeluruh dengan fokus pada perbaikan sektor hulu pertanian. Selanjutnya, mendekatkan sektor pertanian dan sektor industri agro kepada teknologi Industri 4.0, meningkatkan efisiensi value chain dengan membangun jaringan cold-chain yang lebih baik, serta meningkatkan produksi industri agro modern dengan inovasi produk yang didukung insentif super deduction tax untuk research and development (R&D).

"Kami juga terus berupaya memperkuat daya saing produk industri agro dari segi kualitas, harga, dan kemampuan delivery untuk memenuhi pasar ASEAN dan global, meningkatkan SDM teknis dan teknologi industri agro untuk menguatkan kemampuan produksi nasional di pasar global," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Amran Bongkar Strategi Capai Swasembada Pangan Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Mentan Amran Bongkar Strategi Capai Swasembada Pangan Sesuai Arahan Presiden Prabowo

Padi dan jagung menjadi fokus utama Kementan saat ini.

Baca Selengkapnya
Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung
Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Padi dan Jagung

Kementan berkomitmen untuk membuat para petani tersenyum

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Menteri Prabowo Bakal Bagi-Bagi Benih Cabai hingga Ayam Petelur Gratis
Siap-Siap, Menteri Prabowo Bakal Bagi-Bagi Benih Cabai hingga Ayam Petelur Gratis

Kerja sama ini bertujuan menghidupkan desa-desa di seluruh Indonesia untuk mendukung program swasembada pangan dan makan bergizi gratis (MBG).

Baca Selengkapnya
Teken MoU, Kementan & BRIN Akan Bangun Ekosistem Pangan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
Teken MoU, Kementan & BRIN Akan Bangun Ekosistem Pangan untuk Tingkatkan Hasil Pertanian

Perjanjian ini dibuat untuk membangun ekositem pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bertemu FAO, Mentan Amran Siap Perkuat Pangan Nasional dan Regional
Bertemu FAO, Mentan Amran Siap Perkuat Pangan Nasional dan Regional

Mentan Andi Amran Sulaiman berkomitmen meningkatkan pasokan pangan nasional untuk memperkuat ketahanan pangan regiona

Baca Selengkapnya
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia
Kemenkop UKM Gandeng RSPO Kembangkan Koperasi Petani Sawit di Indonesia

Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan TNI Dukung Program Kementan Program Pompanisasi
Satgas Pangan TNI Dukung Program Kementan Program Pompanisasi

TNI akan mengawal sekaligus mendukung penuh upaya Kementan saat ini.

Baca Selengkapnya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya
Mendagri Minta Kepala Daerah Gunakan Lahan Tidur Jadi Pertanian, Ini Alasannya

Pemerintah pusat akan memberikan reward bagi kepala daerah yang berhasil mengerjakan tugas ini.

Baca Selengkapnya
Penempatan Bulog dan PT Pupuk Indonesia di Bawah Kementan Dinilai Untungkan Petani
Penempatan Bulog dan PT Pupuk Indonesia di Bawah Kementan Dinilai Untungkan Petani

Hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem yang lebih terintegrasi dari hulu ke hilir.

Baca Selengkapnya
Kementan Pastikan Pengadaan Alsintan Transparan
Kementan Pastikan Pengadaan Alsintan Transparan

Seluruh proses pengadaan alsintan di kementan dilaksanakan secara terbuka dan transparan.

Baca Selengkapnya
Irjen Kementan Ajak Petani dan ASN Bangkit Bangun Pertanian Indonesia
Irjen Kementan Ajak Petani dan ASN Bangkit Bangun Pertanian Indonesia

Kondisi alam Indonesia yang terpengaruh oleh El Nino memiliki dampak yang besar bagi produksi pangan nasional.

Baca Selengkapnya
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian
Kementan Dorong Petani Muda Sebagai Garda Terdepan Pembangunan Pertanian

Kementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.

Baca Selengkapnya