Kementan target swasembada padi, jagung dan kedelai dalam 3 tahun
Merdeka.com - Kementerian Pertanian menargetkan swasembada padi, jagung dan kedelai (pajale) dalam waktu tiga tahun ke depan.
Kepala Bidang Kerja sama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), Edi Husen mengatakan, untuk mencapai swasembada setidaknya diperlukan dua pendekatan, yakni peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam ke lahan sub-optimal (LSO).
"Dari sekitar 8,2 juta hektar lahan sawah, terdapat 3,15 juta hektar yang tergolong LSO, yaitu sekitar 1,05 juta hektar termasuk lahan sawah rawa dan sekitar 2,1 juta hektar lahan sawah tadah hujan," kata Edi di Kantor Balitbang, Jakarta, Selasa (8/3).
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Kenapa Kementan fokus pada swasembada beras? 'Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Dimana Kementan fokus meningkatkan produksi pangan? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
-
Bagaimana Kementan mendorong produksi pangan? Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra di 10 hari pertama kerja. Hal ini memberi sinyal positif bagi produksi masa tanam (MT) 1 karena petani semakin bersemangat melakukan produksi.
Menurut dia, luas LSO yang tersedia saat ini ada 33,4 juta hektar yang terdiri atas 25,8 juta hektr lahan kering dan 7,6 juta hektar lahan rawa.
"Provitas padi sawah di lahan rawa adalah 2-3 ton GKG/ha dan lahan sawah tadah hujan adalah 3-4 ton GKG/ha," jelas dia.
Edi melanjutkan provitas rata-rata lahan sawah nasional lebih tinggi yaitu 5,3 ton GKG/ha, bahkan provitas padi sawah di lahan sawah insentif di Pulau Jawa menapai 12 ton GKG/ha.
"Pupuk hayati dan biodekomposer berpeluang untuk meningkatkan provitas komoditas pertanian baik di lahan optimal maupun LSO," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amran menyampaikan, komoditas beras akan menjadi fokus utama dalam menyukseskan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaDari 4.566 unit pompa air yang dibagikan, sudah terpasang sebanyak 4.251 unit atau 93%.
Baca SelengkapnyaKementan bakal melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk mencapai target swasembada pangan tersebut salah satunya melalui perluasan lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca SelengkapnyaAmran menuturkan, ketahanan pangan berkaitan dengan ketahanan negara.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca Selengkapnya