Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kementerian PUPR bangun fasilitas sanitasi tata Sungai Citarum

Kementerian PUPR bangun fasilitas sanitasi tata Sungai Citarum Sungai Citarum. ©avaxnews.com

Merdeka.com - Pemerintah tengah melakukan penataan terhadap sungai Citarum karena telah tercemar sampah dan limbah industri. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo, di mana revitalisasi limbah Sungai Citarum akan dilakukan awal tahun 2018.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya memiliki tanggung jawab memperbaiki badan sungai Citarum. Sebelum sampah dan limbah industri masuk ke sungai, Kementerian PUPR juga yang bertanggung jawab menatanya.

"Kami bertanggung jawab di badan sungainya, ini kan yang menjadi masalah utama di Citarum adalah sampah sanitasi tanggung jawabnya PUPR. Apakah sampah industri atau sampah rumah tangga. Jadi sebelum masuk ke sungai itu juga tanggung jawab PUPR," kata Menteri Basuki, ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (12/1).

Orang lain juga bertanya?

Guna menata sungai Citarum, pihaknya akan membangun fasilitas sanitasi untuk sampah industri dan rumah tangga. Saat ini telah dilakukan penegakan hukum oleh TNI dan Polri agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai Citarum.

Sebab, perbaikan memang sudah dilakukan, namun upaya penegakan hukum terhadap masyarakat baru kali ini dilakukan. "Masyarakat oleh panglima itu dilakukan penegakan hukum untuk tidak membuang sampah. Tapi bukan berarti itu terus selesai kami bertanggung jawab untuk membangun sanitasi-sanitasinya baik itu untuk rumah tangga maupun industri," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Penataan mulai dilakukan pada Februari 2018 mendatang. Pemerintah akan melakukan rapat terbatas di Bandung mengenai penataan Citarum. Saat ini tengah dipersiapkan untuk sosialisasi penataan Citarum.

"Jadi kami nanti mudah-mudahan tidak ada perubahan tanggal 16 Januari 2018 diatur pak Teten ratas di Bandung. Sesudah itu kita berharap kalau presiden setuju, perpres semua kita harapkan satu bulan dari situ kita semua langsung kerja," kata Menko Luhut di Kantornya, Jakarta, Kamis (11/1).

Menurutnya, Polri dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan mengambil tindakan tegas pada orang yang membuang limbah ke sungai. Sebab, selama ini diakui belum ada penegakan.

"Jadi, selama ini tidak ada terintegrasi dengan presiden dan perintahnya supaya terintegrasi. Nah, karena itu bagian saya dari hulu ke hilirnya ke sini," katanya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Gaya Luhut Bercelana Jeans Dikawal Sang Mantu Kasad Jenderal Maruli Cek Inovasi Citarum
Menengok Gaya Luhut Bercelana Jeans Dikawal Sang Mantu Kasad Jenderal Maruli Cek Inovasi Citarum

Gaya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengecek program Citarum Harum bersama Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil  Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran
Kondisi DAS Citarum Membaik, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Pusat Terus Bantu Tanggulangi Pencemaran

Kondisi Sungai Citarum semakin membaik. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat tetap berperan menanggulangi pencemaran di sungai itu.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah
Ini Penyebab Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah

Daerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.

Baca Selengkapnya
Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga

Pengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan

Baca Selengkapnya
BRI Edukasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lewat Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan
BRI Edukasi Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan Lewat Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan

BRI terus berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dukung Festival Ciliwung 2024, Komitmen Pertamina untuk Keberlanjutan Lingkungan
Dukung Festival Ciliwung 2024, Komitmen Pertamina untuk Keberlanjutan Lingkungan

Festival yang berlangsung sejak Juni 2024 ini merupakan kolaborasi antara Pertamina Group, Kementerian Lingkungan Hidup, dan komunitas pecinta lingkungan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Viral Sampah Tutupi Sungai Citarum Layaknya Daratan
Viral Sampah Tutupi Sungai Citarum Layaknya Daratan

Aliran Sungai Citarum yang berada di Jembatan Babakan Sapan (BBS) Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, kembali menjadi sorotan. Sungai itu viral tertutup sampah.

Baca Selengkapnya
Pemkot Denpasar Gandeng Komunitas Sungai Watch Tangani Sampah di Sungai dari Hulu ke Hilir
Pemkot Denpasar Gandeng Komunitas Sungai Watch Tangani Sampah di Sungai dari Hulu ke Hilir

Jaya Negara mengatakan saat ini Pemkot Denpasar telah memiliki 3 TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) yang didukung oleh pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani
Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani

Cegah Banjir, Pemkab Bekasi Gusur Bangunan Liar di Bantaran Sungai Sukatani

Baca Selengkapnya
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah
Miris Warga Bantaran Kali Ciliwung Ibu Kota, Hidup Berdampingan dengan Bau Sampah

Kali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang

Baca Selengkapnya
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur

Mayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.

Baca Selengkapnya