Kemnaker: Sejak 2014, Korban PHK Hanya 152.491 orang

Merdeka.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan data, di mana angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah turun hingga 5,3 persen. Di mana, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkatan kerja yang ada saat ini sekitar 133 juta, 124 juta bekerja dan 7 juta menganggur.

"Angka pengangguran itu 5,3 persen turun secara signifikan di era kita," jelas Sekretaris Jenderal Kemnaker, Khairul Anwar, dalam sesi Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (28/12).

Menurut data yang diberikan, angka PHK sejak 2014-2018 tercatat sebesar 152.491 orang. Nominal tersebut jauh lebih kecil dibanding klaim Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang membeberkan adanya hampir 1 juta pekerja yang terkena PHK sepanjang 2015-2018.

Adapun bila dihitung sejak 2015 hingga 2018, total PHK merujuk data pemberian Kemnaker terhitung sebesar 74.804 orang. di mana jumlah pemutusan kerja terbesar berada pada 2014 yakni sebanyak 77.687 orang.

Khairul Anwar melanjutkan, angka PHK sebesar 5,3 persen itu merupakan yang paling rendah dicapai pemerintah sejak era reformasi. "Artinya ada keseriusan dalam hal ketenagakerjaan yang dapat dilihat dari angka penurunan itu. Tapi bukan bererti urusan tenaga kerja selesai," sambungnya.

Menurutnya, keberhasilan itu bisa tercapai lantaran iklim ketenagakerjaan di dalam negeri yang sudah semakin kondusif. Sehingga, dia menambahkan, tingkat PHK karyawan dengan sendirinya menurun. "Sebagai contoh, unsur-unsur masalah di perusahaan jauh menurun dalam lima tahun terakhir ini," tutur dia.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com