Kenaikan bunga The Fed bahayakan negara mitra dagang terbesar RI
Merdeka.com - Kenaikan tinggi suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) membahayakan perekonomian negara mitra dagang terbesar Indonesia yakni China. Perekonomian China diprediksi terguncang dikarenakan dana asing akan banyak keluar dari negara tersebut.
Dilansir dari CNBC, Jumat (16/12), rencana kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih tinggi pada tahun depan akan mengancam kinerja utang China. Saat ini, pemberian utang menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi China. Dalam 5 tahun terakhir, 60 persen kontributor pertumbuhan berasal dari utang.
"Jika The Fed menaikkan suku bunga secara berkelanjutan, korban terbesarnya adalah China. Sebab, akan begitu banyak dana menunggu untuk pergi," ujar Head of Emerging Markets and Chief Global Strategist Morgan Stanley Investment Management, Ruchir Sharma.
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Kenapa AS khawatir dengan dominasi teknologi China? “Penelitian kami mengungkapkan bahwa China telah membangun fondasi untuk memposisikan dirinya sebagai negara adidaya sains dan teknologi terdepan di dunia.
Sharma mengungkapkan kinerja sejumlah aspek penggerak ekonomi China juga telah bubble. Dia mencontohkan antara lain perdagangan komoditas, saham, dan yang terbaru properti.
Sebelumnya, The Federal Reserve atau bank sentral Amerika secara resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen. Kenaikan ini sempat beberapa kali ditunda dan akhirnya direalisasikan kemarin. Suku bunga acuan AS kini berada di kisaran 0,50 persen sampai 0,75 persen. Kenaikan ini merupakan kedua kalinya dalam satu dekade terakhir.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca Selengkapnya