Kenaikan Harga Minyak Goreng Dinilai Masih Wajar
Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai kenaikan harga minyak goreng yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Sehingga tidak akan berdampak langsung pada perekonomian nasional yang sedang memasuki fase pemulihan ekonomi akibat Covid-19.
"Kenaikan harga minyak menurut hitungan saya tidak akan terlalu besar dampaknya ke perekonomian kita," kata Piter saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (3/11).
Apalagi kata Pieter, kenaikan harga minyak goreng sudah berlangsung lama namun tidak banyak memengaruhi inflasi. Saat ini berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Oktober masih terjaga di level rendah yakni 1,66 persen (yoy).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Dimana harga sembako masih tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
"Sejauh ini kenaikan harga minyak yang sudah cukup lama berlangsung belum berdampak ke inflasi Indonesia. Inflasi Indonesia masih terjaga di level yang rendah," ungkapnya.
Dia melanjutkan kenaikan inflasi justru lebih besar dipengaruhi adanya peningkatan permintaan seiring dengan fase pemulihan ekonomi nasional. Hal ini tercermin dari turunnya level PPKM di sejumlah wilayah karena terkendalinya kasus harian Covid-19.
"Inflasi diperkirakan lebih besar dipengaruhi oleh kenaikan demand ketika perekonomian mulai pulih seiring pelonggaran mobilitas karena meredanya pandemi," kata dia.
Terlebih kenaikan harga minyak goreng dipicu naiknya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) secara global. Proses alami ini pun kata Pieter sebaiknya tidak perlu dicegah selama kenaikan harga bukan disebabkan adanya permainan harga oleh para spekulan.
"Ini proses alami yang tidak harus dicegah. Sepanjang kenaikannya bukan karena permainan produsen seperti kasus PCR," kata dia.
Terpenting, kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar. Sebab di sisi lain, kenaikan harga minyak goreng memang dibutuhkan industri agar terjadi penyerapan tenaga kerja karena permintaan produk yang meningkat.
"Kita juga harus ingat bahwa kenaikan harga yang wajar itu dibutuhkan oleh industri untuk mereka terus beroperasi. Sehingga mereka bisa menyerap tenaga kerja dan membantu mengatasi pengangguran dan kemiskinan," kata dia.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak goreng di pasar tradisional maupun pasar modern terus mengalami kenaikan di sejumlah daerah di Indonesia.
Berdasarkan data dari hargapangan.id pada 3 November 2021, harga minyak goreng di Gorontalo tembus Rp 23.000 per liter. Sementara di Jakarta harga minyak goreng rata-rata Rp 18.900.
Sementara itu dari infopangan.jakarta.go.id, harga minyak goreng di Jakarta rata-rata Rp 18.133 per kilogram. Harga tertinggi minyak goreng di Pasar Anyar Bahari dibanderol Rp 20.000 per kilogram, sedangkan harga terendah dijual di Pasar Pluit sebesar Rp 14.000 per kilogram.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan HET Minyakita masih lebih rendah ketimbang harga minyak goreng premium di pasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan masih di atas 5 persen
Baca Selengkapnya