Kenaikan Tarif Cukai Disebut Tak Akan Matikan Industri Rokok, Ini Buktinya
Merdeka.com - Pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau atau agar konsumsi rokok masyarakat menurun. Khususnya bagi perokok anak dan remaja yang prevalensinya setiap tahun bertambah.
Namun Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) menilai upaya tersebut sulit terwujud. Berdasarkan data di tahun 2008 produksi rokok tercatat 231 miliar batang. Angka tersebut terus naik hingga di tahun 2020 tercatat produksinya mencapai 300 miliar batang per tahun.
"Tujuan peningkatan cukai rokok untuk pengendalian konsumsi. Faktanya produksi rokok per tahun masih di atas 300 miliar batang per tahun (dari sekitar 200 miliar batang per tahun di tahun 2008)," kata Ketua Umum Komnas PT, Hasbullah Thabrany, dalam konferensi pers Dukungan Kenaikan Cukai Rokok untuk Indonesia Pulih Kembali, Jakarta, Jumat (1/10).
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
Hasbullah juga membantah bila kenaikan tarif cukai rokok membuat industri rokok atau tembakau bisa gulung tikar dan petani kehilangan pasar hasil panen. Sebaliknya, dia menyebut tidak ada bukti yang menunjukkan pabrik rokok merugi saat pemerintah menaikkan tarif cukai rokok.
"Ada banyak isu kenaikan cukai ini mematikan industri rokok. lah buktinya mesin-mesin pabrik rokok masih berfungsi, bahkan produksinya terus baik dari 200 miliar batang per tahun menjadi 252 miliar batang per tahun," kata dia.
Di sisi lain, terganggunya industri rokok linting disebabkan mereka yang kalah bersaing di industri mesin. Produsen rokok mesin memiliki sistem dan strategi yang mampu mempromosikan rokok ke berbagai media. Terlebih, di dunia media sosial, tidak ada batasan penayangan iklan selayaknya melalui saluran televisi.
"Jadi mereka ini kalau bersaing bukan karena cukai tetapi mereka memang sudah menderita di karena enggak mampu bersaing bukan karena kenaikan cukai," kata dia.
Begitu juga dengan para petani tembakau. Lantaran kenaikan cukai tidak berpengaruh seharusnya para petani tembakau menjadi lebih untung. Mengingat hasil produksi rokok terus baik. Namun kondisi sebaliknya yang terjadi. Apalagi, menurut Hasbullah, Dana Bagi Hasil (DBH) dari cukai hasil tembakau seringnya tidak sampai kepada petani.
"DBH dari CHT ini enggak sampai ke petani dan industri kecil, makanya ini harus dikembalikan ke mereka, itu yang kita inginkan. Kita perjuangkan buat rakyat bisa lebih produktif," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai hasil tembakau terus turun meskipun jumlah perkokok tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaKenaikan cukai sejak 2022 sampai 2024 masih dirasakan dampaknya sampai sekarang
Baca SelengkapnyaBanyak orang beralih ke rokok murah dengan risiko yang lebih berbahaya
Baca SelengkapnyaPotensi tingginya kenaikan cukai rokok untuk tahun depan masih membayangi dan meresahkan peritel serta pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap orang dilarang menjual produk tembakau secara satuan per batang, kecuali bagi produk tembakau berupa cerutu dan rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaTernyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.
Baca SelengkapnyaRencana kenaikan tarif cukai rokok bakal menjadi beban tambahan Industri Hasil Tembakau.
Baca SelengkapnyaPenetapan tarif cukai yang ideal dan tidak eksesif untuk mengurangi perpindahan konsumsi ke rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaDari empat pilar dalam penyusunan kebijakan produksi hasil tembakau, ekosistem pertembakauan di Indonesia harus diperhatikan secara keseluruhan.
Baca Selengkapnya