Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenaikan tarif pesawat jadi penyebab utama inflasi Juli 2016

Kenaikan tarif pesawat jadi penyebab utama inflasi Juli 2016 Tiket pesawat. ©theprahasto.files.wordpress.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2016 terjadi inflasi sebesar 0,69 persen. Sementara inflasi pada tahun kalender (Januari-Juli 2016) mencapai 1,76 persen, dan inflasi dari tahun ke tahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) mencapai 3,21 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan ada 10 penyebab terjadinya inflasi pada bulan ini. Utamanya ialah tarif angkutan udara yang mengalami kenaikan sebesar 11,02 persen, memiliki bobot sebesar 1,12 persen, dan andil terhadap inflasi sebesar 0,11 persen.

"Hal ini karena permintaan jasa angkutan udara meningkat pada sebelum dan sesudah hari Lebaran. Dari 47 kota IHK (indeks harga konsumen), kenaikan tertinggi terjadi di Semarang sebesar 53 persen, dan terendah di Bandar Lampung sebesar 47 persen," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (1/8).

Ada pula tarif angkutan antar kota yang mengalami kenaikan sebesar 10,53 persen, memiliki bobot 0,82 persen, dan andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen. Dari 46 kota IHK, Madiun menjadi kota dengan kenaikan tertinggi debesar 30-34 persen, dan terendah di Semarang sebesar 30 persen.

Selanjutnya bawang merah yang mengalami kenaikan sebesar 9,44 persen, memiliki bobot 0,69 persen, dan andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen. Terjadi kenaikan di 64 kota, dengan kota tertinggi di Pare-Pare sebesar 35 persen.

Harga daging ayam ras juga mengalami kenaikan sebesar 3,35 persen, memiliki bobot 1,3 persen, dan andil terhadap inflasi sebesar 0,05 persen. Terjadi kenaikan di 66 kota, yang tertinggi di Tanjung Pandan dan Sibolga sebesar 17 persen, dan yang terendah di Palembang sebesar 16 persen.

"Lalu kentang juga meningkat sebesar 1,48 persen, dengan bobot 0,26 persen, dan andil 0,04 persen. Ini karena pasokan tidak cukup dengan permintaan tinggi," imbuh Suryamin.

Selanjutnya ada tarif dasar listrik yang meningkat 1,12 persen, memiliki bobot 3,28 persen, dan andil terhadap inflasi 0,04 persen. Lalu ikan segar yang mengalami kenaikan sebesar 1,31 persen, memiliki bobot sebesar 2,86 persen, dan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen.

Sementara, beras mengalami kenaikan sebesar 0,5 persen, memiliki bobot sebesar 3,84 persen, dan andil sebesar 0,02 persen. Cabai merah yang mengalami kenaikan sebesar 3,76 persen, memiliki bobot sebesar 0,46 persen, dan andil sebesar 0,02 persen.

"Dan yang terakhir ada emas perhiasan yang meningkat 1,52 persen, bobot 1,27 persen, dan andil 0,02 persen. Terjadi kenaikan di 71 kota, yang tertinggi di Pangkalpinang sebesar 9 persen," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini

Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.

Baca Selengkapnya
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024

Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024
Data BPS: Emas Perhiasan Sumbang Inflasi Terbesar di Oktober 2024

Emas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg
Harga Pangan Terus Naik, Cabai Rawit Merah Tembus Rp70.000 per Kg

Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas harga pangan pada 29 Juli 2024 mengalami tren kenaikan.

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat & Biaya Sekolah Sumbang Inflasi Bulan Juli, Kalahkan Sembako
Harga Tiket Pesawat & Biaya Sekolah Sumbang Inflasi Bulan Juli, Kalahkan Sembako

Penyumbang utama inflasi terbesar Juli 2023 berasal dari kelompok transportasi, khususnya harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg
Harga Pangan dari Beras, Daging, Ikan hingga Bumbu Meroket, Cabai Tembus Rp65.650 per Kg

Harga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tak Hanya Beras, Harga Sejumlah Bahan Pangan di Jakarta Merangkak Naik
FOTO: Tak Hanya Beras, Harga Sejumlah Bahan Pangan di Jakarta Merangkak Naik

Situs Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.

Baca Selengkapnya
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan
Plt Sekjen Kemendagri Minta Pemda dengan IPH Tinggi Cermati Penyebab Kenaikan

Kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Potong Melonjak hingga Rp45.000 per Kg
FOTO: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Potong Melonjak hingga Rp45.000 per Kg

Melansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.

Baca Selengkapnya