Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenal lebih dekat Dirut Bank Nusantara Parahyangan Hideki Nakamura

Kenal lebih dekat Dirut Bank Nusantara Parahyangan Hideki Nakamura Dirut BNP Nakamura. ©2017 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - Bank Nusantara Parahyangan (BNP) belum lama ini mempunyai direktur utama (dirut) baru. Adalah Hideki Nakamura, pria asal Jepang tersebut yang terpilih sebagai pemimpin tertinggi bank yang berpusat di Bandung tersebut. Meski asli Jepang, Nakamura ternyata fasih berbahasa Indonesia. Kemahirannya berbahasa Indonesia lantaran saat kuliah Nakamura mengambil jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Osaka Jepang.

Bahkan, skripsinya saat itu membahas tentang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam kontestasi pemilihan umum di Indonesia tahun 1987 silam.

"Skripsi saya waktu itu membahas PPP (Partai Persatuan Pembangunan) tahun 1987," cerita Nakamura mengawali pembicaraan saat ditemui merdeka.com di kantornya, Kamis (20/7) lalu.

Tak lama setelah lulus kuliah, Nakamura memutuskan untuk hijrah ke Indonesia. Berbagai pengalaman hidup dia alami hingga akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama BNP.

Bagi Nakamura, Bank BNP tidak sekadar bank yang cuma mementingkan keuntungan saja. Dia punya cita-cita besar terkait hal ini, yakni bagaimana menjadikan nama 'Parahyangan' sebagai kebanggaan. "Nama Parahyangan jangan dianggap nama kampung. Justru nama Parahyangan punya keistimewaan, beda dengan bank-bank lainnya," ujar Nakamura.

Berikut wawancara merdeka.com dengan Hideki Nakamura:

Bisa dijelaskan profil singkat bapak?

Saya lahir tahun 1964 di Kota Osaka Jepang. Sampai kuliah saya disana. Saya bisa berhubungan dengan Indonesia, karena waktu saya kuliah saya ambil jurusan Bahasa Indonesia di Universitas Osaka, tepatnya sastra dan budaya Indonesia. Skripsi saya waktu itu membahas PPP (Partai Persatuan Pembangunan) tahun 1987. Kenapa skripsinya begitu? PPP itukan partai Islam. Tapi kenapa tidak bisa menang. Jawabannya kita semua sudah tahu: agama dan politik itu berbeda.

Narasumber/sampel skripsi Anda saat itu?

Dari buku. Ada Profesor dari Jepang, dan ada dari Sunda Prof Ajib Rosidi yang seorang budayawan. Beliau meski sudah tua tapi sehat. Beliau di Bandung buka perpustakaankan untuk tetap mempertahankan budaya Sunda.

Kesimpulannya skripsi waktu itu?

Kesimpulannya agama dan politik itu beda. Saya tidak menjalankan budaya Indonesia saat itu. Kebijakan sosial politik itu agak susah.

Akhirnya saya datang ke Indonesia dan terjun ke perbankan. Waktu itu tahun 1987 banyak teman-teman yang ingin kerja di luar negeri, masuk trading company saat itu lagi booming. Tapi kalau masuk trading company harus menjadi satu spesialis bidang tertentu. Bidang kimia misalkan. Dulu tahun 80-an bank-bank juga mulai mengembangkan bisnisnya ke Asia. Tadinya ke Amerika. Jadi saya tahu budaya Indonesia dan pengembangan perbankan ke Asia. Why not? Saya pertama kali join Indonesia di Jakarta tahun 1989. Jadi kesempatan pasti ada.

Total karir 16 tahun di perbankan di Indonesia. Saat itu saya bolak balik (pindah kerja) hingga kembali di BNP 2 Juni 2017 dan diangkat jadi dirut. Awalnya 2007 Desember posisinya sebagai direktur perencanaan sampai September 2010. Saya bolak balik sana sini. Akhirnya saya kembali ke sini lagi.

dirut bnp nakamura

Dirut BNP Nakamura ©2017 merdeka.com/andrian salam wiyono

Baru dua bulan ini jadi Dirut BNP. Ada kesulitan kerja di Bandung?

Waktu dulu saya kerja di BNP Jakarta. Masih kurang familiar dengan Bandung. Cuma kadang-kadang kombinasinya kurang dengan Jakarta. Tapi lama kelamaan saya nggak ada masalah juga.

Di bawah kepemimpinan Anda, BNP mau dibawa ke mana?

Kita punya misi tetap mengembangkan bisnis. Jadi jelas Bank Nusantara Parahyangan harus memperhatikan daerah Parahyangan, Bandung dan sekitarnya. Saya punya ambisi pelayanan-pelayanan BNP di mana bank pusat tidak melakukan pelayanan itu. Seperti apa? Kalau bank pusat secara skala punya apa saja seperti koneksi. Kalau kita di Bandung kita ingin buat klub dengan costumer. Meski secara langsung tidak menjadi profit bagi kami, tapi itu akan membuka permasalahan dengan itu akan menjadi mitra usaha.

Kita di Jakarta ada tapi brandingnya nggak kuat. Karena saya lihat costumer yang percaya kami itu bukan melihat bank-nya tapi orangnya. Jadi nasabah-nasabah itu benar-benar membuat kemitraan sebagai instansi itu dibuat dari Bandung, nah setelah itu Jakarta. BNP di Bandung sudah punya keistimewaan. Bank ini memang sudah lama sejak 1972. Pada tahun 2007 modal asing mengakuisisi. Kalau BNP orang sudah tahu tapi istimewanya apa? Itu akan saya ciptakan. Saya akan menciptakan sosial yang kuat, kontrol nasabah. Saya ingin dapatkan masukan-masukan. Bank itu memang mencari profit iya. Tapi harus juga memberi kontribusi ekonomi secara nasional dan daerah dulu.

Target market BNP?

Saat ini target kita dari sisi perkreditan rumah, manufacturing. Kita menggali itu. Karena trading costumer juga mulai belajar manufacturing.

Bank BNP kan pusatnya ada di Bandung. Ada keinginan kembangkan bisnis UKM di Bandung?

Dikatakan makro mikro perlu sistemnya. Terus orang juga banyak program. Selama 2010 saya nggak pernah coba (UKM). Selain pasukan nggak cukup, kontrol kurang. Investasi sistem juga kurang. Jadi nggak bisa seperti BRI, BTPN. Dulu arahannya sudah nggak usah saja. Apalagi setelah ada Undang-Undang KUK itu kan Bank Swasta nggak ada kesempatan lagi untuk kredit mikro. Pemerintah memang memerintahkan agar usaha kecil harus dikembangkan dengan program KUK. Kalau program KUK ini diimplementasikan bank besar seperti Mandiri, BNI, BCA. Kalau CIMB niaga, BTPN sudah nggak lagi. Jadi itu tugasnya KUK mungkin menurut saya Bank BUMN 3 plus BCA.

dirut bnp nakamura

Dirut BNP Nakamura ©2017 merdeka.com/andrian salam wiyono

Yang ingin diraih bank BNP di bawah kepemimpinan bapak?

Bank kami itu segmen susunannya dua. Desain propabilitasnya gak kalah. Kita interest margin tinggi. Jadi propabilitasnya terus dinaikkan. Karena kita juga harus mencari efisiensinya. Karena dulu‎ Kami pernah kembangkan mikro dan gagal kita masih ada warisan-warisan sebelumnya. Karyawan terlalu banyak. Akhirnya efisiensi. Tapi kita sekarang rebranding. Bank BNP semua tahu datangnya dari Bandung.

Untuk meningkatkan profit, apa langkah yang akan dilakukan?

Ya mungkin kalau nasabah banyak profit naik, bisa investasi untuk membangun sistem kita. Misalkan internet banking, SMS banking, ada sekarang itu. Tapi lagi dibenahi.

Sekarang zaman sosmed, millenial. Bagaimana biar nggak ketinggalan dan biar masyarakat luas lebih kenal BNP?

Terus terang saja masih jauh. Yang penting untuk sementara harus kenal BNP dan keistimewaannya. Kita masih ada limit untuk digital itu memang.

Kendala regulasi pemerintah?

Setahu saya peraturan pemerintah masih masuk akal. Contoh harus nilai laporan keungan, kita patuhi. Apalagi ada tax amnesty. Masih banyak pengusaha yang belum laporan keuangannya. Mereka mau tapi minta waktu. OJK meminta analisa kredit harus laporan kredit. Ini kadang-kadang mendapatkan hambatan.

dirut bnp nakamura

Dirut BNP Nakamura ©2017 merdeka.com/andrian salam wiyono

Harapannya?

Nggak ada. Maksudnya gini, peraturan OJK juga sebenarnya kalau mau ambil itu omzet sama harta dibatasi. Maksudnya kalau perusahaan kecil-kecil tidak harus bank lapor.

Tapi yang midle masih bingung permasalahannya. Nasabah yang sudah siap saja ke ambil. Tapi kalau costumer harus jelaskan track recordnya gimana.

Pertanyaan terakhir, bagaimana terkait rebranding BNP?

Ini benar-benar mau menjadi mitra pengusaha bank BNP. Artinya apa, bukan hanya permasalahan financial saja, tenaga kerja, budget, tapi itu selalu dikonsultasikan. Sehingga kita sediakan total solution program. Sehingga menjadi gateway jika pengusaha punya permasalahan dan menjadi mitra usaha bukan keuangan saja. Itu message saya. Pokoknya nama Parahyangan jangan dianggap nama kampung. Justru nama Parahyangan punya keistimewaan, beda dengan bank-bank lainnya. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Pernah Kursus Cuma Nonton Anime, Bahasa Jepang Karyawan Indomaret ini Tingkat Dewa Ramai Jadi Sorotan
Tak Pernah Kursus Cuma Nonton Anime, Bahasa Jepang Karyawan Indomaret ini Tingkat Dewa Ramai Jadi Sorotan

Sebuah video memperlihatkan seorang perempuan kasir Indomaret yang fasih berbahasa Jepang hanya bermodal nonton anime.

Baca Selengkapnya
Awalnya Pakai Bahasa Ibrani, Pria Israel ini Ternyata Jago Bahasa Indonesia, Jawa hingga Sunda
Awalnya Pakai Bahasa Ibrani, Pria Israel ini Ternyata Jago Bahasa Indonesia, Jawa hingga Sunda

Tak disangka, ternyata warga Israel ini mempunyai kemampuan dalam berbahasa Indonesia hingga Sunda. Berikut ulasan momennya.

Baca Selengkapnya
Viral Karyawan Minimarket Fasih Bahasa Jepang,  Belajar Sendiri 2 Tahun dari Nonton Anime
Viral Karyawan Minimarket Fasih Bahasa Jepang, Belajar Sendiri 2 Tahun dari Nonton Anime

Pria asal Jepang ini sampai kaget dengan kemahiran karyawan minimarket ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Abdul Hamid Nobuharu Ono, Perwira Muslim Jepang yang Fasih Berbahasa Jawa
Mengenal Abdul Hamid Nobuharu Ono, Perwira Muslim Jepang yang Fasih Berbahasa Jawa

Selama Abdul Hamid Ono berada di Nusantara, ia memiliki tugas sebagai intelijen dan informan terkait berbagai aktivitas orang-orang sekaligus tokoh muslim.

Baca Selengkapnya
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga

Sokearno pernah memenangkan hati warga Bandung dan Jawa Barat lewat pemikirannya

Baca Selengkapnya
Mengenal Bagas Kurniawan, Alumni UI yang Siap Jadi Calon Ketum PB HMI di Kongres Pontianak
Mengenal Bagas Kurniawan, Alumni UI yang Siap Jadi Calon Ketum PB HMI di Kongres Pontianak

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sedang mencari nahkoda baru untuk memimpin kapal organisasi ke depan.

Baca Selengkapnya
Momen Prabowo Kenalkan Haji Isam ke Pengusaha Jepang di Istana
Momen Prabowo Kenalkan Haji Isam ke Pengusaha Jepang di Istana

ada pertemuan ini, sejumlah menteri hingga pengusaha turut hadir mendampingi Prabowo.

Baca Selengkapnya
Karyawan yang Jago Bahasa Jepang, Tiba-tiba Didatangi Bos Indomaret Diberi Kejutan Tak Terduga
Karyawan yang Jago Bahasa Jepang, Tiba-tiba Didatangi Bos Indomaret Diberi Kejutan Tak Terduga

video viral yang memperlihatkan seorang karyawan kasir Indomaret dengan ekspresi bahagia usai mendapatkan hadiah dari atasannya sampai loncat-loncat.

Baca Selengkapnya
Begini Peran Krusial Perbankan Majukan Sektor Pendidikan di Tanah Air
Begini Peran Krusial Perbankan Majukan Sektor Pendidikan di Tanah Air

Bank DKI memberi dukungan dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, hingga pengembangan sumber daya manusia.

Baca Selengkapnya
Hana Financial Group Buka Kesempatan Mahasiswa Magang di Korea
Hana Financial Group Buka Kesempatan Mahasiswa Magang di Korea

Mahasiswa Indonesia kini bisa magang di Hana Financial Grup di Korea Selatan

Baca Selengkapnya
Sosok Serda Hardius Rusman Anggota TNI Bisa 8 Bahasa Asing, Belajar Otodidak Hingga Bikin Prabowo Takjub
Sosok Serda Hardius Rusman Anggota TNI Bisa 8 Bahasa Asing, Belajar Otodidak Hingga Bikin Prabowo Takjub

Pernah viral kuasai 8 bahasa asing hingga dipuji Panglima TNI, ternyata Serda Hardius Rusman juga sempat membuat Prabowo jatuh hati.

Baca Selengkapnya
Dirut BTN: Potensi Bisnis di Kampus-Kampus Sangat Besar, Baik Pendanaan Maupun Kredit
Dirut BTN: Potensi Bisnis di Kampus-Kampus Sangat Besar, Baik Pendanaan Maupun Kredit

Potensi bisnis yang bisa digarap di ITS sangatlah besar, mulai dari penerimaan uang kuliah mahasiswa sampai KPR untuk civitas akademika ITS.

Baca Selengkapnya