Kenalan sama Bos Tiens Group, Pernah Ajak Ribuan Karyawannya Liburan ke Prancis
Merdeka.com - Multi level marketing (MLM) merupakan strategi penjualan produk yang cukup populer di tahun 2000. Produk Tiens, turut meramaikan strategi bisnis MLM.
Bernaung di bawah Tiens Group, perusahaan ini menjual produk-produk penunjang kesehatan. Didirikan di Tianjin, China pada tahun 1995, produk ini menggurita ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Keberhasilan ekspansi bisnis tak membuat Li Jinyuan, pendiri Tiens Group, menjadi one man show. Hingga pada tahun 2016, sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan, Li Jinyuan bahkan pernah mengajak 6.400 karyawannya berlibur ke Paris.
-
Bagaimana karyawan tersebut menjadi terkenal? Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Xiiao Liingzz mengunggah video dan foto Alice Chang, yang tampaknya berasal dari akun Xiaohongshu miliknya.
-
Apa yang CEO TIAA lakukan untuk karyawan? Dia secara rutin mengadakan sesi diskusi kecil dengan para karyawan untuk mendengarkan ide, masalah, dan perspektif mereka secara langsung.
-
Bagaimana Hasjim Ning memperoleh banyak keagenan? Sejak 1930-an, pria berpangkat letnan kolonel di masa revolusi kemerdekaan RI punya keagenan mobil Chryler dan bengkel mobil bernama Jakarta Motors Company.
-
Siapa yang dipuji pemilik toko? Mengetahui sikap berani bocah itu, pemilik toko lantas memuji ketegasan bocah tersebut usai mengetahui ada barang Israel yang dijual di tokonya.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Kenapa bos di China mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!' tambahnya.
Dia sudah memesan 140 hotel bintang empat dan lima sekaligus 4.760 kamar di Cannes dan Monaco. Liburan gratis nan mewah ini adalah perayaan ulang tahun ke-20 perusahaan yang dipimpinnya itu.
©Daily MailSelama liburan di Paris, Li mengajak seluruh karyawannya itu mengunjungi tempat-tempat wisata terkenal, seperti Museum Louvre, Menara Eiffel, dan Arc De Triomph. Untuk mengangkut seluruh karyawannya menuju lokasi wisata Li memesan 147 bus. Prancis diperkirakan mendapat untung sekitar Rp 483 miliar dari hasil belanja para karyawan Li.
Kini, Tiens Group telah berevolusi menjadi konglomerasi internasional dengan lini bisnis antara lain di bidang bioteknologi, manajemen kesehatan, e-commerce, serta hotel dan pariwisata.
Li Jinyuan yang lahir pada tahun 1958 di Cangzhou, China Utara ini, memang sejak muda sudah memiliki tekad yang kuat untuk menjadi pebisnis yang sukses serta berguna bagi orang banyak. Tiens Group pun sudah mencakup di lebih dari 190 negara dan wilayah, serta memiliki belasan ribu karyawan di seluruh dunia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
seorang bos perusahaan oleh-oleh terbesar di Bali, Gusti Ngurah Anom atau lebih dikenal dengan panggilan Ajik Krisna memberikan bonus satu kali gaji.
Baca SelengkapnyaSeorang TKW yang bekerja di China menunjukkan rumah mewah milik bosnya.
Baca SelengkapnyaSituasi yang buruk ini membuat banyak orang pesimis dan mengklaim kereta api tak akan bisa jadi moda transportasi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPria tersebut memberikan kejutan kepada karyawannya dengan menyamar sebagai pelanggan yang ingin mencuci motornya.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1982, Liu, bersama dengan 3 saudaranya, berhenti dari pekerjaan mereka dan mulai menjual jam tangan dan sepeda untuk mengumpulkan modal Rp19 juta.
Baca SelengkapnyaArifin terus bergerilya dengan menjemput bola mencari pelanggan-pelanggan baru di Pasar Tanah Abang, termasuk brand-brand fesyen.
Baca SelengkapnyaKisah pria ini viral hingga ditonton sebanyak 7 juta kali di media sosial.
Baca SelengkapnyaPerusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.
Baca SelengkapnyaTindakan Guo dipuji secara luas oleh komunitas daring di China.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Jhonlin Group milik Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang lebih dikenal dengan nama Haji Isam menandatangani MoU untuk pemesanan 2.000 unit ekskavator.
Baca Selengkapnya