Kenapa harga susu di Eropa lebih murah dari air mineral?

Merdeka.com - Eropa kini dilanda anomali pasar, di mana harga susu jauh lebih murah dibanding air mineral atau air kemasan. Hal ini terjadi karena melimpahnya pasokan dan turunnya permintaan dari China dan Rusia.

Pasokan susu di Eropa melimpah setelah Rusia menolak semua produk makanan impor dari Eropa. Kondisi ini diperparah karena permintaan susu dari China juga turun seiring pelemahan pertumbuhan ekonominya.

Melimpahnya pasokan membuat harga susu turun drastis dan bahkan lebih murah dari air kemasan. Satu botol air kemasan atau air mineral di Eropa dihargai USD 1,50, sedangkan harga susu kini hanya USD 1 per botol.

Dilansir dari CNN, kemerosotan harga ini menjadi bencana bagi peternak sapi perah. Ribuan peternak protes di Brussels, memblokir jalan dengan traktor dan melempari polisi dengan jerami serta telur.

Harga susu di toko-toko Eropa juga turun 5 persen tahun ini, sedangkan harga grosir anjlok 22 persen menjadi hanya 33 sen.

Meski dihargai murah, peternak Eropa terpaksa menjual susu mereka untuk mengurangi biaya produksi. Pemerintah Uni Eropa sudah berjanji akan menggelontorkan dana 500 juta euro atau setara dengan USD 555 sebagai dana darurat untuk peternak.

Rusia selama ini memang menjadi salah satu pasar terbesar produk susu Eropa mencakup sekitar 32 persen ekspor keju dan 24 persen ekspor mentega. Kini, Moskow di bawah pimpinan Vladimir Putin melarang dan menghancurkan produk makanan impor dari Eropa sebagai bentuk protes terhadap sanksi barat.

Perlambatan ekonomi China juga menyakitkan bagi peternak di Eropa. Pasalnya, China selama ini adalah importir susu terbesar dunia. China tercatat sebagai negara pembeli susuk bubuk terbesar dunia.

Peternak Eropa menuntut adanya kuota produk susu untuk menyeimbangkan permintaan. Sistem kuota sebelumnya memang telah dihapus sehingga peternak bebas menghasilkan susu sebanyak mungkin. Menumpuknya pasokan juga membuat harga anjlok, ditambah lagi melemahnya permintaan.

"Pasar akan terus memburuk, kecuali produksi dikurangi," kata Romuald Schaber, kepala Badan Industri Susu Eropa mewakili para peternak seperti dilansir dari CNN di Jakarta, Selasa (8/9). (mdk/idr)