Kendala Pengembangan Industri Garam Lokal untuk Tekan Laju Impor
Merdeka.com - Pemerintah berkomitmen untuk menekan impor garam industri. Namun demikian, berbagai hambatan dihadapi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor garam untuk bahan baku industri, yakni masalah clear and clean lahan garam dan infrastruktur bagi petambak garam.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Safri Burhanuddin mengatakan, industrialisasi garam atau garam yang diolah industri dapat menekan impor garam. Saat ini lahan lahan menjadi kendala bagi investasi pengolahan garam.
"Banyak lahan garam di berbagai lokasi masih terkendala," kata Safri di Jakarta.
-
Dimana garam dibuat? Sebelum sampai ke dapur Anda, garam dibuat secara alami oleh para petani di laut.
-
Dimana garam berasal? Kandungan garam ini berasal dari proses alami hujan yang memiliki sifat sedikit asam. Saat hujan jatuh ke permukaan batu, sifat asamnya akan melarutkan sejumlah kecil garam dan mineral yang kemudian mengalir ke sungai dan danau.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Kapan produksi garam meningkat? “Biasanya hanya 2,5 ton garam dalam sepekan. Tapi sekarang sampai 5 ton sepekan,“ ujar Kasipin.
-
Bagaimana garam laut dihasilkan? Menurut artikel Health Fitness Revolution, garam laut dihasilkan ketika air laut menguap.
-
Apa dampak El Nino pada produksi garam? “Pada bulan Juni 2023 cuacanya masih ada hujan sehingga proses pembuatan garamnya agak lama. Sedangkan saat ini setelah airnya matang dan dituang di lahan pengeringan dalam waktu sepekan sudah bisa dipanen,“ Selain cuaca panas, udara juga disertai angin timur yang cukup kencang sehingga mempercepat proses pembuatan garam.
Dia menjelaskan, lahan garam yang dikembangkan investor garam harus berstatus clear and clean. "Untuk ini kami minta pemerintah daerah untuk membantu agar kondisi lahan yang akan di kembangkan untuk lahan garam tidak ada masalah, sehingga dapat bekerja dengan tenang," katanya.
Safri juga mengatakan infrastruktur menjadi kendala upaya mengurangi ketergantungan impor. Dia mengatakan jauhnya akses dari tambak garam menuju pengolahan garam.
"Biaya transportnya mahal, sedangkan harga beli garam di market itu sama. Sehingga daya beli garam rakyat turun. Presiden meminta Kementerian PUPR untuk membangun jalan agar transportasinya lebih murah," ucapnya.
Pengolahan garam sudah di buat oleh BPPT dan PT Garam di Manyar, Madura. Pengolahan garam untuk proses pembersihan garam dari kandungan pengkotor (washing plant). Agar garam rakyat dapat dimurnikan sehingga menaikkan kadar NaClnya.
"Garam raykat kita rata-rata kualitasnya NaClnya 89 persen, lalu dimurnikan untuk garam kebutuhan industri," ucapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kebutuhan garam nasional tahun 2020 terdapat sebanyak 4 juta ton per tahun dan produksi garam nasional di Indonesia baru mencapai 2 juta ton.
"Masih rendahnya produksi garam nasional. Sehingga cari yang paling gampang yaitu impor garam. Dari dulu gitu terus dan tidak pernah ada penyelesaian," ucap presiden beberapa waktu lalu.
Jokowi Sebut Masalah Garam Tak Pernah Selesai
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa masalah garam rakyat belum terselesaikan hingga saat ini. Bahkan, tidak ada pihak yang ingin mencari jalan keluarnya.
"Masih rendahnya kualitas garam rakyat sehingga tidak memenuhi standar untuk kebutuhan industri. ini harus dicarikan jalan keluarnya. Kita tahu masalahnya tapi nggak pernah dicarikan jalan keluarnya," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (5/10).
Data per 22 September masih ada 738.000 ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri. Sebab itu Mantan Gubernur DKI Jakarta meminta untuk meminta untuk mencarikan solusi. "Hingga rakyat, garamnya bisa terbeli," ungkap Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyoroti masih rendahnya produksi garam nasional di Indonesia. Sehingga terus-terusan melakukan impor garam.
"Sehingga kemudian cari yang paling gampang yaitu impor garam. Dari dulu gitu terus dan enggak pernah ada penyelesaian," jelas Jokowi.
Dia mencontohkan kebutuhan garam nasional pada 2020 sebanyak 4.000.000 ton per tahun. Sementara produksi garam nasional kata Jokowi baru mencapai 2.000.000 ton.
"Akibatnya alokasi garam untuk kebutuhan industri masih tinggi yaitu 2,9 juta ton. Saya kira ini langkah-langkah perbaikan harus harus kita kerjakan mulai pembenahan besar-besaran pada supply chain, mulai hulu sampai hilir," ungkap Jokowi.
Melihat permasalahan ini, Jokowi memerintahkan pihak terkait agar memperhatikan ketersediaan lahan produksi, yaitu dengan mempercepat integrasi antara ekstensifikasi lahan garam rakyat yang ada di 10 provinsi produsen garam.
"Ini harus betul-betul diintegrasikan, terintegrasi dan ada ekstensifikasi," kata Jokowi.
Kemudian penggunaan inovasi teknologi produksi terutama washing plant harus betul-betul dilakukan. Sehingga kata Jokowi pasca produksi bisa memberikan ketersediaan terutama dalam gudang penyimpanan.
"Sekali lagi persiapan pengembangan hilirisasi industri garam harus betul-betul dikerjakan dengan kemudian mengembangkan industri turunannya," tegas Jokowi.
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dikembangkan berupa pengenalan cuaca, teknologi ulir filter (TUF) dan kristalisasi garam berbahan bakar briket rakyat.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca SelengkapnyaBea Cukai mendukung pertumbuhan ekspor untuk meningkatkan daya saing industri lokal
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut pemerintah bukan membuka ekspor pasir laut, namun sedimen yang berwujud pasir.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaIndustri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya