Kepala Bappenas: Pembangunan MRT bukan untuk gagah-gagahan
Merdeka.com - Pembangunan MRT merupakan upaya serius pemerintah dalam mengurai dan mengurangi kemacetan di DKI Jakarta, yang menjadi salah satu kota termacet di dunia.
"Jadi bukan hanya untuk menjadi gagah-gagahan atau tidak sekedar menjadi sejajar dengan kota-kota besar yang ada di dunia," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di Stasiun 13 Bundaran HI Jalan Sudirman Bambang Brodjonegoro di Stasiun 13 Bundaran HI Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (20/3).
Dia menambahkan, banyak alternatif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, namun paling penting adalah memperbaiki sistem transportasi massalnya terlebih dahulu.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar, pembangunannya mencapai 36,68 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Pembangunan CP 203 dari Stasiun Glodok-Kota terus berjalan lancar dan sudah mencapai 60,25 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Sementara, proyek CP 205, yang baru dimulai pada April 2024, telah mencapai progres 6,468 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
-
Apa yang dibangun di MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Kapan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota segmen pertama selesai? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan Kota ini diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama, sementara segmen kedua ditargetkan rampung pada 2029.
-
Dimana MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota dibangun? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Mengapa MRT dibangun? Selain saluran air, kabel, gas dan PAM, transportasi massal juga melintas di bawah tanah Jakarta. Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta. Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985. Bagaimana perjalanan panjang dibangunnya MRT?
-
Gimana proses pembangunan BRT di Medan? Salah satu percepatan pembangunan yang akan dilakukan, kata Suhartono, pengadaan infrastruktur terutama konstruksi yang semula akan dilakukan di Januari 2024 sudah dapat dikerjakan di triwulan akhir tahun 2023. Selanjutnya mengenai masalah operasional, ungkap Suhartono, kebutuhan bus untuk Mebidang (Medan, Binjai dan Deliserdang) sebanyak 551 armada. Dikatakannya, BRT yang akan beroperasi di Mebidang nanti sama dengan di Jakarta.
"Salah satunya dengan pembangunan MRT. Saya pun berharap jika pembangunan ini sudah rampung, warga DKI Jakarta turut mendukung dengan cara meninggalkan kendaraan pribadinya dan menggunakan transportasi umum ini, agar mengurangi kemacetan yang ada di Ibu Kota Jakarta" terangnya.
Dirinya melanjutkan, keberadaan MRT ini bukan sekadar alat transportasi massal tapi juga sarana pendorong pengembangan dan aktivitas ekonomi di Jakarta. Nantinya, di seluruh stasiun MRT bisa dikembangkan menjadi pusat bisnis dan perbelanjaan.
Menurut Bambang, banyak yang berpendapat bahwa sebagian kota-kota besar di dunia MRT sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Artinya, pemerintah dapat mengambil porsi besar untuk mengalokasikan anggaran, baik dari anggaran internal maupun pihak lainnya.
"Salah satu best practice pengelolaan MRT yang bisa menjadi benchmark adalah Hong Kong. Pengelolaan dan pengembangan di Hong Kong bisa dibiayai dari kegiatan MRT sendiri dengan cara menggandeng pemilik properti di seputar rel melalui konsep Transit Oriented Development (TOD)."
"Stasiun di Hong Kong tak hanya mengakomodir pusat perbelanjaan tapi juga dibangun properti pembangunan seperti perumahan. Dari pemasukan itulah MRT Hong Kong membiayai operasionalnya sendiri. Bahkan mereka mendapat keuntungan mencapai triliunan rupiah," tuturnya.
Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ini melanjutkan, pengelolaan MRT dengan konsep TOD patut dipertimbangkan sebagai model, karena pemerintah ingin ada dampak dari pembangunan MRT seperti yang ada di Hong Kong.
"Untuk itu saya berharap agar MRT Jakarta mulai mengeksplorasi kemungkinan pengembangan TOD di wilayah yang dilewati MRT, tapi yang paling penting di fase I ini kita sudah punya konsep TOD untuk MRT Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, terkait pembangunan MRT fase II, jalur utara-selatan, akan melanjutkan pinjaman kepada pemerintah Jepang, dengan skema sama dengan yang pertama.
"Untuk barat-timur menjadi tahap pengembangan berikutnya. pemerintah masih akan melihat opsi pendanaan dan opsi teknologi yang terbaik. Jadi, kita ingin mengawinkan pendanaan dan teknologi terbaik, baik dari aspek kualitas MRT-nya maupun dari segi pendanaan," pungkasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada pembangunan fase tersebut akan dibangun lintas MRT Jakarta dari Medansatria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta mendapatkan pinjaman Pemerintah Jepang senilai Rp14,5 miliar.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaUtang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaFase pertama dimulai Rabu 11 September 2024 yang mencakup pembangunan jalur dari Tomang hingga Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaTeken kontrak berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2024)
Baca SelengkapnyaGibran didampingi Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan MRT fase 2A sudah mencapai 28,4 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaPembiayaan proyek ini melibatkan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB).
Baca SelengkapnyaPenyerahan BED merupakan salah satu batu loncatan bagi perkembangan transportasi massal berbasis rel di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak khawatir APBN jadi jaminan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca Selengkapnya