Kepala BPS: Ekonomi Nasional Sudah Kembali ke Masa Sebelum Pandemi Melanda
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2022. Sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari industri pengolahan.
Sektor ini berkontribusi 1,06 persen pada perekonomian nasional di kuartal perdana tahun ini. Artinya, mesin-mesin pertumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perannya dalam roda perekonomian.
"Perekonomian nasional sudah mulai kembali ke masa sebelum pandemi melanda," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (9/5).
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
-
Kenapa perdagangan di Banten berkembang? Keberadaan Banten yang terhubung langsung ke Samudra Hindia melalui Selat Sunda membuatnya jadi pintu masuk jalur perdagangan yang strategis.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Selain industri pengolahan, sektor perdagangan juga memberikan andil 0,75 persen. Kemudian transportasi dan pergudangan 0,57 persen, kontruksi 0,49 persen dan sektor lainnya 2,14 persen.
Margo mengatakan, pada kuartal perdana ini jauh lebih baik dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2021. Saat itu sektor ini justru menjadi sumber kontraksi pertumbuhan ekonomi yang andilnya 0,29 persen.
Sektor Lapangan Usaha Tumbuh Positif
Di sisi lain, hampir seluruh sektor lapangan usaha pada kuartal I-2022 tumbuh positif. Beberapa di antaranya yakni lapangan usaha di industri pengolahan tumbuh 5,07 persen, perdagangan 5,71 persen, pertanian 1,16 persen dan pertambangan 3,82 persen.
Sementara itu, tiga pertumbuhan tertinggi yakni pada sektor transportasi dan pergudangan dengan pertumbuhan 15,79 persen, jasa lainnya 8,24 persen dan informasi dan komunikasi yang naik hingga 7,14 persen.
Hanya saja, sektor administrasi pemerintah dan jasa pendidikan mengalami kontraksi di kuartal I-2022. Masing-masing terkontraksi 1,45 persen dan 1,70 persen.
"Administrasi terkontraksi karena realisasi belanja pegawai yang terkontraksi 4,09 persen. Sedangkan jasa pendidikan menurun karena pegawai untuk pendidikan sebesar 0,24 persen," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 13,93 persen.
Baca Selengkapnya