Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepanikan Global Soal Virus Corona Mereda, IHSG Menguat 380 Poin

Kepanikan Global Soal Virus Corona Mereda, IHSG Menguat 380 Poin Perry Warjiyo. istimewa ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kepanikan pasar keuangan global terhadap penyebaran Virus Corona sudah mulai mereda. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 380 poin ke level 4.316.

"IHSG di Jakarta mengalami penguatan. Catatan yang kami lihat, saat ini sudah di posisi 4.316 atau menguat 380 poin. Itu merupakan penguatan signifikan setelah mengalami tekanan kepanikan," ujar Perry melalui Video Confrence, Jakarta, Kamis (26/3).

Perry mengatakan, penguatan IHSG juga diikuti oleh saham-saham perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa perusahaan sudah mulai bergerak ke zona hijau yang menandakan investor mulai menanam kembali dananya.

Orang lain juga bertanya?

"Banyak saham-saham di dalam warna hijau atau mengalami kenaikan harga dan ini menunjukkan kondisi kepanikan global mereda. Dan apa yang kita alami di pasar keuangan Indonesia tidak terpisah dari kondisi pasar keuangan dunia tadi," paparnya.

Dia menambahkan, bersamaan dengan perbaikan kinerja IHSG, aliran dana keluar atau out flow juga sudah melandai. "Outflow juga mengalami penurunan, ini menunjukkan kondisi pasar keuangan semakin membaik," tandasnya.

Dibuka Menguat

Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali naik menembus level psikologis 4.000 di tengah pelemahan bursa saham regional. Pada pukul 09.08, IHSG menguat 186 poin atau 4,72 persen ke posisi 4.123,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 39,4 poin atau 6,95 persen menjadi 606,23.

"Kami menilai, efek pandemi COVID-19 masih akan mempengaruhi pasar domestik dengan jumlah pasien positif sebanyak 790 kasus. IHSG hari ini kami perkirakan bergerak flat dengan kecenderungan menguat tipis," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis (26/3).

Dari eksternal, pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat merespons paket stimulus sebesar USD 2 triliun demi menanggulangi krisis akibat pandemi global. Sementara pasar Eropa turut naik merespons penguatan di AS.

IHSG sendiri pada minggu ini secara akumulatif telah turun 6,2 persen, mayoritas ditekan oleh emiten perbankan. Meski demikian, emiten pertambangan selama dua hari perdagangan (23-24 Maret) cukup mengalami tren peningkatan.

Dia menilai, investor tampaknya masih "wait and see" menunggu data Klaim Pengangguran Awal (Initial Jobless Claims) AS per Maret yang diperkirakan akan naik signifikan.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen

Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
IHSG Dibuka Menguat 1,62 Poin Rabu Pagi
IHSG Dibuka Menguat 1,62 Poin Rabu Pagi

IHSG BEI pada pagi ini mengalami kenaikan 0,02 persen ke posisi 7.085,37.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
IHSG Menguat pada Awal Perdagangan Kamis 16 Mei 2024
IHSG Menguat pada Awal Perdagangan Kamis 16 Mei 2024

IHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed

Saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India

Perry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya