Kepiluan pegawai Merpati, tak digaji hingga Dahlan tak peduli
Merdeka.com - Merpati Nusantara Airlines tengah sakit dan sulit terbang tinggi. Masalah utang yang mencapai sekitar Rp 6 triliun menjadi sumber beban perusahaan pelat merah ini.
Pegawai menjadi salah satu yang terkena imbasnya. Mau tidak mau, suka tidak suka, perusahaan harus tersendat dalam memenuhi kewajiban pembayaran gaji karyawannya.
Terbaru, maskapai penerbangan perintis ini belum membayar dua bulan gaji karyawannya yakni pada Desember dan Januari. Kejadian ini terjadi bukan kali itu saja. Sebab, pada medio April tahun lalu, terjadi kejadian serupa.
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Siapa yang mengalami penurunan gaji? Laporan tersebut menganalisis data dari lebih dari 10.000 karyawan startup dan melibatkan wawancara dengan 183 pemimpin serta pendiri startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
-
Kapan pembajakan pesawat Merpati terjadi? Drama pembajakan pesawat pertama di Indonesia menimpa salah satu maskapai bernama Merpati dengan nomor penerbangan MZ 171 pada tahun 1972 silam.
-
Siapa yang kehilangan harta karena masalah utang? Keluarga Pulitzer sempat masuk dalam daftar keluarga terkaya berkat bisnis media dan percetakannya. Namun hal ini harus berubah saat keluarga ini didera kesulitan lilitan utang hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Padahal di tahun 1982, keluarga Pulitzer memiliki kekayaan bersih yang mencapai angka USD 25 juta.
-
Kapan menteri berhenti menjabat? Masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan segera berakhir dalam beberapa hari mendatang, menandai berakhirnya kepemimpinan selama 10 tahun Jokowi dalam dua periode.
Terhentinya kewajiban pembayaran gaji membuat para pegawai menjalankan mogok kerja massal pada 25 Januari lalu. Sayang, mogok kerja massal tersebut terlihat sia-sia lantaran direksi Merpati keburu mengosongkan jadwal penerbangan pada tanggal tersebut.
"Sudah diantisipasi oleh perusahaan dengan membatalkan semua rute penerbangan," ujar Pegawai Merpati Anto kepada merdeka.com.
Menurut Anto, sebanyak 200-an pegawai Merpati baik berstatus tetap maupun kontrak belum dibayar gajinya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai 'bapak' dari para pegawai pelat merah ini mengaku tidak dapat memberikan solusi terkait masalah ribuan pegawai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang belum digaji.
Salah satu alasannya, prosedur pencairan uang dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) atas penjualan MMF dan MTC terbentur aturan di Kementerian Keuangan.
Dahlan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian ini pada jajaran direksi Merpati. "Beda memang, BUMN tak seperti swasta. Ini ada dana dari PPA, atas MMF dijual ke PPA, PPA mengalirkan dana tapi harus melalui prosedur dari Menkeu. Ini saya setuju tapi belum selesai. Solusinya sudah keluar, uangnya sudah ada, prosedurnya yang lama. Biar manajemen yang urus. Itu menurut saya jalan keluar yang baik, dan realistis dilakukan," jelas Dahlan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Dalam pandangannya, tidak ada solusi lain kecuali menunggu pencairan uang melalui prosedur Kemenkeu. Untuk itu, dia mempersilakan jika pegawai Merpati mau mogok kerja.
"Ya memang sudah lama. Saya juga mogok enggak digaji, tapi gimana. Solusinya seperti kemarin cuma kan perlu waktu. Kan harus manajemen kan, untuk apa ada manajemen," ungkapnya.
Sejak awal menjadi Menteri BUMN, Dahlan mengaku sudah sering menerima masukan dari beberapa pihak soal kemungkinan menutup maskapai penerbangan Merpati. Para pekerja diberikan pesangon melalui pengelolaan perkebunan kelapa sawit, tetapi para pekerja tidak menyetujui.
"Ya terpaksa kita cari jalan keluar, kemarin itu ada skema itu (menjual MMF dan MTC ke PPA)," ungkapnya.
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) meminta Kementerian BUMN tidak boleh lepas tangan soal gaji pegawai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang belum dibayar selama dua bulan.
"Kami meminta kementerian BUMN untuk bertindak cepat. Terkesan membiarkan Merpati mati pelan-pelan," ujar anggota komisi VI DPR , Hendrawan Supratikno saat dihubungi merdeka.com.
Politisi PDIP ini mengatakan menjual dua unit perusahaan Merpati yakni Merpati Maintenance Facility Indonesia (MMF) dan Merpati Training Center (MTC) kepada PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tidak akan membawa perubahan. Sebab, selama ini PPA lebih bertindak sebagai makelar bukan sebagai fasilitator.
"Sehingga pasiennya sering sudah mati sebelum obatnya datang," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.
Baca SelengkapnyaDiharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunggak pembayaran gaji karyawan.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan juga telah melakukan pertemuan bersama dengan para karyawan untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaGaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaAyah Mirna Salihin dituduh tak membayar uang pesangon karyawannya sebesar Rp3,5 miliar.
Baca SelengkapnyaKeluhan diungkap anggota DPRD DKI Fraksi PKS Karyatin Subiantoro.
Baca SelengkapnyaSaat menjadi guru PNS, ada setoran uang bulanan dari para PNS ke Korpri Karawang, sebagai satu-satunya organisasi dan wadah berhimpun PNS.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaBambang ternyata pernah curhat saat rapat dengan komisi II DPR, tidak mendapat gaji selama 11 bulan atas jabatannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah guru di Medan mengaku belum menerima gaji sebab ditahan kepala sekolah.
Baca SelengkapnyaKepala SMP Negeri 15 Medan, Tiurmaida membantah tudingan intimidasi yang diadukan oleh delapan guru tersebut.
Baca Selengkapnya